"Iya, kami akan ikuti upacara bersama," kata Teguh Setiawan dari SMAN 5 Pare-pare, Kota Pare-pare, yang merupakan peserta SMN 2019 asal Sulsel di Kota Jayapura, Jumat malam.
Ia mengaku bangga karena akan membuat sejarah bagi dirinya dan juga peserta SMN 2019 asal Sulsel yang akan ikuti upacara bendera jauh dari daerah asalnya.
Baca juga: WIKA ajak peserta SMN ke lokasi pembangunan Bendungan Kuwil
"Tentunya senang, karena bisa ikuti upacara di luar daerah dan ini pengalaman yang unik dan takkan terulang," kata usai ikuti perkenalan dan latihan budaya Papua di Fave Hotel Kota Jayapura.
Dalam jadwal SMN 2019 asal Sulsel, para pesertanya selain ikuti upacara dengan menggunakan pakaian sekolah putih abu-abu, juga akan mengikuti jalan sehat menelusuri Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua.
Kemudian akan dilanjutkan dengan perjalanan ke Distrik Abepura tepatnya ke Museum Antropologi yang dikelola oleh Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, lalu dilanjutkan melihat destinasi Jembatan Holtekamp yang menjadi salah satu ikon baru Kota Port Numbay, julukan lain Kota Jayapura.
Baca juga: Peserta SMN Makasar berbagi pengalaman berorganisasi di SMA 5 Jayapura
Dan pada malam harinya, sebelumnya dilanjutkan dengan perkenalan dan pelatihan kebudayaan Papua, para peserta SMN 2019 asal Sulsel akan bertatap muka dengan Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano.
Program SMN merupakan momentum pertukaran pelajar antarprovinsi yang difasilitasi oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN).
Baca juga: Peserta SMN Sulsel diperkenalkan budaya Papua
Tahun ini di Provinsi Papua, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai BUMN PIC (koordinator) program SMN.
Siswa-siswi peserta SMN dari Papua dikirim ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan peserta SMN Sulawesi Selatan ke Jayapura, Provinsi Papua. Kegiatan SMN 2019 akan berlangsung hingga 23 Agustus mendatang.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019