"17 Agustus itu harus menjadi introspeksi kita karena kita sudah mencapai kemerdekaan. Janji kita kan menyejahterahkan rakyat Indonesia menjadi negara adil makmur," ucap Agus di gedung KPK, Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, Agus menyatakan bahwa negara yang adil dan makmur itu pasti ditandai dengan pendapatan perkapitanya tinggi, keadilan merata di mana-mana, dan kesenjangan juga sangat kecil.
"Oleh karena itu, untuk mencapai itu kan hari ini belum. Kita masih harus berjuang tetapi saya juga optimis karena kita punya potensi, kita punya SDM dan SDA yang cukup, bahkan SDM kan sebenarnya banyak yang meramalkan kita juga akan mendapatkan bonus. kita harus manfaatkan sebaik-baiknya," tuturnya.
Baca juga: Habibie: isi kemerdekaan dengan karya nyata
Baca juga: Gubernur Papua: maknai kemerdekaan dengan cegah konflik
Baca juga: Legislator: Pemuda Indonesia harus menjadi patriot bangsa
Ia juga menyatakan sependapat dengan Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa kita harus mengubah tata kelola, manajemen, dan sistem untuk kemudahan berinvestasi.
"Sebetulnya pesan Presiden betul sekali kita harus mengubah tata kelola, manajemen, sistem bagaimana supaya kemudian orang berinvestasi itu kemudian mudah tidak terhambat karena kita tahu perkembangan itu sangat dipengaruhi oleh belanja pemerintah, investasi, kemudian ekspor yang sangat besar," ujar Agus.
Selain itu, Agus juga mendorong agar ekonomi masyarakat juga digerakkan, salah satunya adalah melalui koperasi.
"Saya tidak bosan-bosannya mendorong bagaimana koperasi dihidupkan supaya petani kita kalau berkumpul dalam koperasi itu mereka menghadapi pasar itu tidak sendiri-sendiri. Kalau mereka berkumpul dalam koperasi mereka menghadapi pasar itu paling tidak punya lebih kekuatan karena mereka berkumpul dalam koperasi," ujarnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019