"Itu penting sebetulnya memilih orang yang berintegritas karena jangan sampai seperti pengalaman yang lalu-lalu jadi menteri nanti ada masalah dengan integritasnya, rawan sekali mereka punya "power", punya kekuasaan, memegang dana yang cukup besar kemudian ada masalah integritas," kata Agus usai mengikuti upacara HUT Ke-74 RI di gedung KPK, Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, KPK telah memproses menteri pada kabinet Jokowi, yakni mantan Menteri Sosial Idrus Marham yang terjerat kasus korupsi proyek PLTU Riau-1.
"Oleh karena itu, sebetulnya penting sekali memilih seorang menteri yang punya "track record". Jadi, saya harapkan kalaupun dari partai itu ditelusuri "track record"-nya," ucap Agus.
Baca juga: PKB: usulan nama calon menteri diserahkan pada pilihan Jokowi
Baca juga: Hanura ajukan 40 nama calon menteri
Baca juga: Koster: Kalangan profesional berpeluang diusulkan calon menteri
Saat dikonfirmasi apakah KPK sudah dimintai untuk menelusuri rekam jejak menteri yang akan mengisi kabinet selanjutnya, Agus menyatakan sampai saat ini belum ada permintaan tersebut.
"Kami hari ini belum menerima permintaan itu," ungkap Agus.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan rancangan kabinet untuk periode kedua pemerintahannya, yaitu terdiri dari 45 persen partai politik dan 55 persen profesional. Ia pun mengatakan bahwa sejumlah anak muda akan masuk jajaran menterinya.
“Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun," ujar Jokowi.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019