Tarian Dero merupakan salah satu khasanah budaya yang melekat pada Suku Kaili di Sulawesi Tengah. Tarian Dero merupakan tarian silaturahim, tarian membangun persaudaraan yang ditandai dengan berpegangan tangan dalam memperagakan Tarian Dero.
Peserta SMN asal Sumut terlihat antusias dan gembira mengikuti tarian tersebut. Mereka membentuk lingkaran di dalam Lapangan Madani, sambil memegang tangan dari peserta upacara lainnya yang ikut juga dalam Tarian Dero.
Mereka mengikuti gerak langkah yang diperagakan oleh beberapa perempuan asal Sigi lengkap dengan pakaian adat saat menampilkan tarian tersebut.
Beberapa perempuan asal Sigi itu, juga menejmput para pejabat dan tamu undangan yang duduk di VIP untuk ikut bersama-sama dalam tarian yang membangun persaudaraan tanpa melihat latar belakang apapun itu.
Tarian itu juga diikuti oleh seluruh pimpinan dan karyawan BUMN dan Pemkab Sigi dan siswa di Sigi yang hadir dalam upacara HUT Kemerdekaan RI di Kabupaten Sigi.
Penampilan Tarian Dero oleh beberapa perempuan Sigi, menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh BUMN Hadir Untuk Negeri lewat PT Indonesia Asahan Aluminium atau lebih dikenal sebagai Inalum, dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistics, melibatkan pemerintah daerah.
Asisten Deputi Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan III kementerian BUMN, Heri Purnomo, menyatakan SMN bertujuan untuk menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan generasi muda, rasa cinta terhadap tanah air, dan keanekaragaman yang ada.
"Inilah SMN untuk memperkuat semangat kebangsaan sesuai sumpah pemuda, yang mana dalam sumpah itu kita telah berjanji, satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air. Karena itu, keragaman budaya menjadi suatu kekayaan. Ini perlu dikenalkan kepada peserta generasi muda," ujar Heri.
Direktur Layanan Strategis PT Inalum Ogi Prastomiyono mengemukakan, pertukaran pelajar bertajuk SMN diharapkan siswa dapat mengenal budaya yang ada di tanah air.
"Iya, jadi orang dari Sumatera Utara mengenal Sulawesi Tengah, dan orang Sulawesi Tengah mengenal budaya Sumatera Utara. Ini berlangsung selama seminggu," katanya.
Baca juga: 35 SMN Sumut doakan korban likuefaksi Petobo
Baca juga: Gubernur Sumut apresiasi program Siswa Mengenal Nusantara BUMN
Baca juga: Kuliner Medan diperkenalkan pada SMN asal Sulawesi Tengah
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
