Polisi usut kapal terbakar di Sulawesi Tenggara

17 Agustus 2019 14:45 WIB
Polisi usut kapal terbakar di Sulawesi Tenggara
Sejumlah warga membantu memindahkan barang tidak terbakar saat terjadi peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Izhar di Perairan Bokori di Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/8/2019).ANTARA FOTO/BASARNAS/JJ/foc. (ANTARA FOTO/JOJON)
Kepolisian mengusut terbakarnya KM Izhar dalam pelayaran dari Pelabuhan Kendari tujuan Salabangka, Sulawesi Tengah, di perairan Pulau Bokori Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang menyebabkan tujuh penumpang meninggal dunia.

Kasubpenmas Bidang Humas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi di Kendari, Sabtu, mengatakan, nahkoda KM Izhar Sarluddin Abdul Razak (42) bersama anak buah kapal (ABK) diamankan polisi untuk kepentingan pemeriksaan.

"Penyidik intensif memintai keterangan awak kapal nahas tersebut sebagai wujud tanggung jawab hukum atas musibah yang merenggut nyawa penumpang," kata Agus.

Selain memintai keterangan awak KM Izhar yang bertonase GT 89, penyidik akan memintai kesaksian penumpang selamat,  penyelenggara pelayaran kepelabuhanan, khususnya administrator pelabuhan.

"Awak kapal masih status terperiksa. Penyidik masih membutuhkan alat bukti kuat untuk menguatkan tuduhan terjadinya pelanggaran pidana pelayaran," ujarnya.

Baca juga: Polisi identifikasi tujuh korban meninggal kapal terbakar
Baca juga: Basarnas : Pencarian korban kapal terbakar terkendala gelombang tinggi


Informasi yang dihimpun menyebutkan, KM Izhar yang mengangkut 72 penumpang dan delapan nahkoda serta ABK terbakar di perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tanggara, Jumat 16 Agustus 2019 sekitar pukul 23.30 Wita.

Tim gabungan Badan Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari, Polri dan TNI dibantu masyarakat mengevakuasi korban selamat 61 orang, 7 orang meninggal dan empat orang dalam pencarian.

Kepolisian telah berhasil mengidentifikasi tujuh korban meninggal dunia dalam musibah kapal terbakar KM Izhar yang dinahkodai Sarluddin Abdul Razak (42) dalam pelayaran dari Pelabuhan Kendari tujuan Salabangka, Sulawesi Tengah.

Dari tujuh korban meninggal dunia, enam orang telah diserahkan kepada keluarga yang menjemput di rumah sakit. Sedangkan satu orang masih berada di ruang pemulasan jenazah RS Bhayangkara Polda Sultra masih menunggu pihak keluarga dari Sulawesi Tengah," kata Agus.

Baca juga: Operasi SAR pencarian 30 korban KM Pieces dihentikan
Baca juga: 30 korban kapal terbakar belum ditemukan


Data Subbidkespol Biddokkes Polda Sultra menyebutkan tujuh korban meninggal, yakni Syamsiah Lewa (70) alamat sesuai kartu kependudukan Desa Bungkela Kecamatan Kalerowa Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
 
Nurianti (45), alamat Desa Lalogombu Kecamatan Punggaluku Kabupaten Konawe Selatan dan Haikal (4) domisili Desa Lalogombu Kecamatan Punggaluku, Kabupaten Konawe Selatan.

Korban berikutnya adalah Salmia Lasimi (45) beralamat Jl. Imam Bonjol Kelurahan Alolama, Kota Kendari,. Omang (38) warga Kampung Waru-waru Desa Puwaru Kecamatan Kalerowa, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Samuia (38) beralamat di Desa Werea Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Proivinsi Sulawesi Tengah dan bayi Naura (2) yang berdomisili Kelurahan Mata, Kota Kendari.
 

Pewarta: Sarjono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019