Bendera merah putih pun berkibar setelah tiga karyawan Mubadala Petroleum yang merupakan putra daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan bertugas sebagai pengerek bendera berhasil melaksanakan tugasnya hingga sang saka merah putih mencapai puncak tiang sepanjang lebih kurang enam meter.
"Ini sesuatu yang luar biasa, kita merayakan Hari Kemerdekaan di atas anjungan Ruby di tengah laut," ucap Sekretaris SKK Migas, Murdo Gantoro selaku inspektur upacara.
Murdo juga semakin berbahagia, mana kala Mubadala Petroleum, perusahaan migas internasional yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, ternyata semua pekerjanya adalah orang Indonesia, termasuk sejumlah putra daerah dari Kotabaru, Kalimantan Selatan dan Majene, Sulawesi Barat.
"Kita lihat sendiri pengibar bendera tiga putra Kotabaru, sangat senang dan bangga," kata Murdo usai upacara yang dipimpin Sersan Mayor Sokhib, prajurit Lanal Kotabaru itu.
Dengan semangat kemerdekaan, Murdo mengharapkan Bangsa Indonesia semakin berjaya dan maju. Apalagi ke depan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan SDM dalam menghadapi teknologi semakin berkembang pesat yang salah satunya butuh dukungan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Ke depan tantangan sangat besar, yang mana sektor energi dan sumber daya mineral untuk mewujudkan semangat Pasal 33 UUD 45 yaitu sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sehingga energi yang berkeadilan, itulah yang selalu kami usung," kata Murdo yang dalam upacara membacakan sambutan Menteri ESDM, Ignatius Jonan.
Sementara Agung Djatmiko selaku Offshore Installation Manager Ruby Platform, Mubadala Petroleum mewakili sekitar 30 orang pekerja hulu migas yang bertugas di Ruby mengucapkan terima kasih atas kehadiran Sekretaris SKK Migas dan jajarannya.
"Murdo jadi tamu kehormatan kami. Dan ini jadi sejarah membanggakan bisa menggelar upacara kemerdekaan RI di atas Anjungan Lepas Pantai Ruby dengan dipimpin langsung petinggi SKK Migas," terangnya.
Adapun tiga putra Kotabaru yaitu David Supriyadi, Sahriwan dan Muhammad Rosyid yang bertugas sebagai pengerek bendera juga mengaku senang dan bangga ditunjuk sebagai petugas inti upacara.
"Sempat tegang juga, apalagi anginnya sangat kencang di tengah laut dan di puncak anjungan pula," beber Rosyid yang alumni Politeknik Kotabaru.
Diketahui selain dilakukan di fasilitas lepas pantai Ruby, upacara bendera HUT RI ke-74 juga dilakukan serentak dengan para pimpinan SKK Migas sebagai inspektur upacara yang tersebar di lapangan-lapangan hulu migas yang dioperasikan oleh KKKS di seluruh Indonesia.
Khusus upacara di Selat Makassar, wartawan Kantor Berita Antara Biro Kalimantan Selatan, Firman secara eksklusif mengikuti perjalanan SKK Migas dan Mubadala Petroleum yang bertolak dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan menggunakan helikopter dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 20 menit hingga tiba di lokasi eksplorasi dan produksi gas Ruby di Blok Sebuku yang memasok gas kepada PT Pupuk Kaltim.
Baca juga: Masyarakat Tanjungpinang gelar upacara HUT ke-74 RI di atas laut
Baca juga: Peringati HUT RI, Lanal Banten kibarkan bendera di Laut Sangiang
Pewarta: Firman
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019