Berbeda dengan lomba pinang pada umumnya, masyarakat Kalimalang dengan antusias menyelenggarakan lomba yang disebut titian pinang.
"Susah dong kak, ini kan harus sendirian terus harus fokus biar ga jatuh ngelewatin bambunya soalnya pake oli," ujar Ucok salah satu peserta kategori anak- anak yang ditemui Antara sehabis memenangkan hadiah berupa tas dari titian pinang yang telah dijajalnya lebih dari 10 kali.
Meskipun sudah mencoba lebih dari 10 kali Ucok dan kawan- kawannya tetap berusaha mencapai titian pinang untuk mendapatkan hadiah yang sudah mereka incar.
Berbeda dengan Ucok yang baru tahun ini mengikuti acara titian pinang di Kalimalang, Raya yang juga termasuk dalam peserta anak- anak mengaku telah mengikuti acara ini selama dua tahun berturut- turut.
"Tahun lalu aku dapat setrika buat Ibu, tahun ini aku memang incar kipas angin biar kalau tidur bisa dingin," kata Raya memamerkan kipas angin hasil percobaan ke-7 meniti pinang di Saluran Kalimalang itu.
Peserta kategori dewasa pun tidak kalah antusias mengikuti lomba titian pinang. Selain jumlah oli yang dilumurkan di bambu untuk meniti lebih banyak pinang pun dipasang lebih tinggi.
"Saya udah dapet dispenser tadi pertama, sekarang bantal guling, kurang guling di rumah soalnya," ujar Eka Putra salah seorang peserta dewasa titian pinang di acara Semarak Kalimalang.
Eka mengaku telah mencoba menjajal titian pinang lebih dari 20 kali untuk mendapatkan dispenser.
"Ya itu dibutuhkan agar olinya hilang dulu semua, gakpapa jatuh kan ke air," katanya sambil terkekeh.
Selain titian pinang lomba lainnya yang tak kalah seru adalah lomba gebuk bantal yang sudah menjadi tradisi selama 60 tahun setiap perayaan HUT RI di Kalimalang.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019