"Kami sangat senang dan bersyukur bisa diundang khusus, serta ikut upacara bendera 17 Agustus," ujar salah seorang penyandang disabilitas yang enggan namanya disebutkan saat ditemui usai upacara.
Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, jumlah penyandang disabilitas yang diundang khusus sebanyak 250 orang dari sejumlah komunitas.
Mereka duduk di tenda undangan bagian depan sehingga bisa langsung menyaksikan prosesi penurunan bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) serta beberapa atraksi yang tampil di saat sebelum upacara dimulai.
Tak hanya penyandang disabilitas, Pemprov Jatim juga mengundang 250 anak yatim piatu dari sejumlah panti asuhan, 100 orang tukang becak serta 100 orang lanjut usia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan undangan khusus tersebut untuk mengajaknya berpartisipasi merayakan 74 tahun Kemerdekaan Indonesia.
"Sehingga semangat kebangsaan, nasionalisme dan semangat mengisi kemerdekaan bisa dirasakan lebih seksama oleh seluruh elemen masyarakat Jatim," ujarnya.
Sementara itu, proses upacara penurunan bendera berlangsung khidmat dan bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Jatim yang didampingi oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Sebagai peserta upacara adalah anggota TNI AD, AL, AU, Polri, kemudian pelajar dan mahasiswa serta turut hadir pejabat Forkopimda Jatim, anggota DPRD Jatim, tokoh agama, tokoh masyarakat Jatim, beserta ribuan undangan lainnya.
Usai upacara, Gubernur Khofifah menyempatkan menyalami sejumlah tamu undangan, khususnya anak-anak yatim piatu, penyandang disabilitas dan tukang becak.
Di luar Gedung Negara Grahadi, ribuan masyarakat sudah memadati Jalan Gubernur Suryo untuk mengikuti pesta rakyat yang digelar Pemprov Jatim.
Selain menyuguhkan berbagai jenis kuliner gratis, masyarakat juga mendapat hiburan seni budaya, musik dari musisi lokal dan puncaknya penampilan artis dangdut asal Jatim, Via Vallen.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019