"Rasanya senang sekali, meskipun harus berusaha keras buat naik ke atasnya, licin, tapi senang sekali," kata Rizki, salah satu peserta yang mengikuti lomba panjat pinang.
Baca juga: Monas jadi daya tarik wisata warga DKI saat HUT Ke-74 RI
Baca juga: ASN nikmati bersepeda di Pulau Reklamasi
Panitia acara, Dita, mengatakan peserta harus melepas baju mereka, kecuali celana, dan tidak boleh menggunakan alat bantuan saat mengikuti lomba tersebut.
Tim pemanjat pinang, kata dia, terdiri dari tujuh hingga 10 orang.
Setiap orang dalam tim tersebut diharuskan bekerja sama untuk dapat menaiki pinang yang di bagian ujungnya telah disediakan banyak hadiah.
Hadiah yang dipasang di atas pohon pinang tersebut bermacam-macam, di antaranya penanak nasi, setrika, baju, dispenser, kipas angin dan masih banyak lainnya, dengan hadiah utama berupa sepeda.
Peserta yang menang, kata Dita, adalah mereka yang dapat mencapai puncak pohon pinang tanpa menggunakan alat bantuan.
Baca juga: Anak nelayan pesisir Jakarta Utara antusias ikut lomba HUT ke-74 RI
Tim pemenang yang sudah mencapai puncak dapat mengambil hadiah yang dipasang di atas pohon pinang tersebut dan membagi-bagikan hadiah kepada anggota tim.
Selain lomba panjat pinang, warga di Pondok Kopi juga memeriahkan perayaan HUT ke-74 RI dengan menggelar banyak lomba lain seperti lomba joget bangku, makan telur puyuh, joget koran, lomba memindah bendera ke botol, lomba kelereng dan lomba memindahkan bola sesuai warna yang diikuti anak-anak berusia 3-5 tahun.
Bagi anak-anak yang berusia 6-9 tahun, mereka juga bisa mengikuti lomba memindahkan bola dengan menggunakan lutut dan lomba makan telur puyuh.
Baca juga: Warga Bintaro rayakan HUT ke-74 RI dengan lomba tangkap belut
Pewarta: Katriana
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019
