Diiringi musik Sordan dan Gondang, para siswa yang dipandu oleh Sigolap selaku pemandu wisata, menari Tor-Tor di depan sebuah boneka kayu menyerupai bentuk manusia yang disebut Sigale Gale yang berada di Desa Tomok.
Peserta program pertukaran pelajar yang digagas Kementerian BUMN bertajuk Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Tengah belajar tarian Tor-Tor.
Diiringi musik Sordan dan Gondang, para siswa yang dipandu oleh Sigolap selaku pemandu wisata, menari Tor-Tor di depan sebuah boneka kayu menyerupai bentuk manusia yang disebut Sigale Gale yang berada di Desa Tomok.
Selain diajarkan tarian Tor-Tor, para siswa juga diberi pengetahuan mengenai tarian tersebut. Tarian Tor-Tor merupakan tarian khas Batak dari Sumatera Utara.
"Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Merupakan sebuah tarian perayaan yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Tarian ini berasal dari Batak Toba, Sumatera Utara," kata Sigolap.
Baca juga: 23 SMN Kalsel diajari cara masak rendang Padang
Para siswa asal Sulawesi Tengah terlihat begitu antusias saat mempelajari salah satu tarian khas Sumatera Utara. Mereka mengaku terkejut saat pertama kali mendengar gondang tarian Tor-Tor.
"Berbeda sekali sama tarian daerah kami disana. Tarian kami identik dengan tarian yang gemulai. Musiknya juga benar-benar berbeda, tetapi saya suka tarian Tor-Tor ini," kata salah seorang siswa, Vidya Ramadhani.
SMN 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan akan berangkat ke Sulawesi Tengah.
PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumatera Utara yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.
Sementara siswa dari Sulawesi Tengah yang berangkat ke Sumatera Utara sebanyak 23 orang ditambah 3 guru pendamping yang dikoordinir PT.Inalum bersama BGR Logistic.
Baca juga: Peserta SMN 2019 asal Riau jelajahi Malioboro
Baca juga: Peserta SMN Riau ikut tanam pohon kenari di Prambanan
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019