"Hari ini kita akan melakukan pemusnahan barang bukti narkoba, namun tidak semua kita lakukan pemusnahan karena ada dari barang bukti ini yang belum mendapat persetujuan pemusnahan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dalam gelar kasus di Mapolda Metro Jaya, Senin.
Menurut Gatot, barang bukti narkoba yang diamankan, yakni sabu-sabu 147,12 kilogram (kg), ganja 34,64 kg, ekstasi 82.022 butir, heroin 668,10 gram, H-5 100 butir, kokain 960,77 gram, bubuk ekstasi 1.067 gram, ganja cair tiga toples, miras 10.224 botol dan 27 bungkus serta obat palsu 25.074 butir, sekaligus prekursor atau alat dan bahan pembuatan sabu-sabu.
"Hari ini akan kita musnahkan 71,8 kg sabu-sabu dan 15.326 ekstasi dan lainnya," tutur Gatot.
Dalam gelar kasus tersebut, Polda Metro Jaya juga menghadirkan 154 tersangka yang ditahan oleh Direktorat Reserse Narkoba dan Polres Jajaran.
Baca juga: Polda Metro Jaya utamakan langkah preventif cegah narkoba di kampus
Baca juga: Polda akan pelajari oknum intimidasi wartawan saat sidang tahunan
Baca juga: Soal intimidasi, polisi tanyakan kejelasan pelaku
Selain itu, Gatot juga menegaskan akan terus melancarkan perang kepada narkoba. Pihaknya juga akan bekerja sama tidak hanya dengan lembaga penegak hukum yang berada di Indonesia, namun juga menjalin kerja sama dengan mitra yang berada di luar Polri dan masyarakat.
DIa menjelaskan, ada dua langkah yang akan ditempuh Polda Metro Jaya dan dilakukan secara berkoordinasi, sinergi dan kolaborasi. Langkah pertama adalah pencegahan dan langkah kedua adalah penegakan hukum.
"Langkah ini kita lakukan secara simultan dan terus menerus, karena bagaimanapun narkoba ini merupakan tantangan kita bersama jangan sampai narkoba ini mencekoki para generasi muda kita," katanya.
Selain itu, Gatot juga menjelaskan jika perang melawan narkoba adalah bentuk pelaksanaan visi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
"Bapak presiden kita sudah menyampaikan akan mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, untuk nantinya menuju Indonesia yang maju, untuk mencapai Indonesia emas. Kalau kita biarkan narkoba ini berkembang terus tentunya akan mengganggu generasi muda kita," katanya.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019