Namun, Kepala Kementeria Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam yang dikonfirmasi, Senin, mengatakan, sampai saat ini informasi resmi terhadap meninggalnya seorang anggota jamaah haji asal Ampenan itu belum diterima.
"Kami belum bisa menyampaikan informasi secara riil kalau belum ada keterangan dari dokter kloter yang dibuktikan dengan COD (certification of death). COD itulah yang akan menjadi bukti untuk menyampaikan berita duka kepada keluarganya, mungkin saat ini petugas belum memberi informasi karena mereka masih mengurus berbagai administrasi, tetapi begitu kita terima informasi atau COD segera kita sampaikan ke keluarganya," kata Buhanul.
Kabar meninggalnya Hj Ridaah Amrullah Hasan didapatkan dari jamaah yang satu kelompok terbang (Kloter) yakni kloter 7 yang merupakan kloter campuran dengan jemaah asal Kabupaten Lombok Tengah.
Menurut Hj Mardiati (39) merupakan rombongan jemaah dari Kabupaten Lombok Tengah kloter 7, Hj Ridaah yang berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya H Burhan sempat dirawat di RS Zahir Arab Saudi setelah selesai dari Arofah.
Jenazah Hj Ridaah dengan nomor paspor E3149606, telah dishalati setelah shalat magrib pada Minggu (18/8) di Masjidil Haram, dan dimakamkan di pemakaman umum Saroya Mekkah.
"Saya salut dengan Hj Ridaah yang memberikan perhatian luar biasa terhadap suaminya," katanya menuturkan.
Baca juga: Dua Jemaah Haji Mataram Meninggal
Baca juga: Jamaah haji Mataram dijadwalkan tiba 20 Agustus
Pewarta: Nirkomala
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019