Penerima manfaat Kartu Sembako Murah bisa membelanjakan uang bantuannya untuk kebutuhan lain selain telur dan beras dengan adanya penambahan jumlah bantuan.Indeks bantuan akan ditambah dari Rp110 ribu menjadi Rp150 ribu. Ini akan memberikan fleksibilitas kepada KPM untuk bisa membelanjakan barang lain di luar telur dan beras
"Indeks bantuan akan ditambah dari Rp110 ribu menjadi Rp150 ribu. Ini akan memberikan fleksibilitas kepada KPM untuk bisa membelanjakan barang lain di luar telur dan beras," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (19/8).
Kartu Sembako Murah, menurut Agus Gumiwang, merupakan transformasi dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sebelumnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bantuan sebesar Rp110 ribu per bulan untuk dibelanjakan di elektronik warung gotong royong (e-warong) berupa telur dan beras.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato APBN 2020 beserta Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (16/8) mengatakan anggaran bantuan dalam kartu sembako akan meningkat menjadi Rp1,80 juta per keluarga per tahun dari sebelumnya hanya sebesar Rp1,32 juta.
Baca juga: Pilar sosial bertugas turunkan kemiskinan 9 persen
Dengan kartu sembako, keluarga penerima manfaat dapat membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam, karena jumlah bantuan yang diterima meningkat, kata Presiden Joko Widodo.
"Jenis bantuannya akan kami tetapkan dalam waktu dekat, mungkin minyak goreng, susu, daging atau ayam yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan gizi dalam keluarga," kata Agus Gumiwang menambahkan.
Kartu Sembako Murah, menurut Agus, merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk menciptakan sumberdaya manusia yang unggul lewat penambahan gizi.
Baca juga: Hoaks, info rekrutmen SDM PKH Kemensos
Baca juga: Kemensos punya SIKS-NG untuk digitalisasi Bansos
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019