Gregoria menang cukup mudah 21-14, 21-10 atas pemain Thailand itu dalam pertandingan yang berlangsung sekira 30 menit di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Selasa.
"Puji Tuhan mainnya sudah lumayan enak, karena memang sudah beberapa kali latihan di lapangan di sini," kata Gregoria ditemui selepas pertandingan.
"Tadi mungkin keadaan lawan rada kurang fit, pergerakananya kurang lepas, mungkin ada sedikit masalah di kakinya, karena kurang leluasa gitu geraknya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Gregoria melaju ke putaran ketiga Kejuaraan Dunia
Busanan beberapa kali tampak tidak mampu mengejar kok hasil pukulan Gregoria sehingga membuahkan angka bagi pebulu tangkis Indonesia itu.
Kemenangan atas Busanan mengantarkan Gregoria bertemu pemain Thailand lainnya di babak 16 besar, antara unggulan ketujuh Ratchanok Intanon atau Nitchaon Jindapol yang belum bertanding.
Gregoria belum pernah menang dalam catatan lima pertemuan melawan Ratchanok, termasuk terakhir kali kalah 13-21, 21-19, 21-15 dari pebulu tangkis peringkat enam dunia itu dalam Indonesia Open 2019.
Sedangkan dengan Nitchaon Jindapol, Gregoria unggul 2-1 dalam rekor pertemuan mereka dengan pertemuan terakhir pada kejuaraan beregu putri Piala Uber 2018.
"Untuk Ratchanok kemarin di Indonesia Open ketemu, kalahnya tiga gim. Pinginnya sih besok main semaksimal mungkin, lebih bagus dari tadi. Ingin keluarkan permainan terbaik lawan dia," katanya.
"Kalau dengan Jindapol terakhir ketemu tahun lalu sudah lumayan lama, jadi habis ini mau liat dia mainnya gimana dulu, mungkin besok atau nanti malam baru tahu mau gimana, yang jelas harus fight sih," ujarnya.
Gregoria mengaku mempunyai target pribadi lolos ke babak delapan besar pada Kejuaraan Dunia. Ia akan mencapai target tersebut jika mampu mengalahkan lawannya pada putaran tiga.
Baca juga: Tanpa banyak kesulitan Fitriani menangi laga pertama
Baca juga: Jonatan: unggulan keempat itu modal sekaligus bumerang
Baca juga: Yulfira/Jauza langsung tersisih di babak pertama
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019