Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mempromosikan kuliner khas daerah setempat, nasi pecel, kepada para peserta kegiatan balap sepeda tingkat internasional Tour de Indonesia (TdI) 2019 yang pada etape kedua mengambil star di Kota Madiun.Sebagai tuan rumah, kita harus menjamu tamu dengan baik. Di Kota Madiun kita suguhkan makanan khas setempat, di antaranya nasi pecel. Alhamdulillah mereka semua senang
"Sebagai tuan rumah, kita harus menjamu tamu dengan baik. Di Kota Madiun kita suguhkan makanan khas setempat, di antaranya nasi pecel. Alhamdulillah mereka semua senang," ujar Wali Kota Madiun Maidi seusai pemberangkatan etape kedua Tdi 2019 di Alun-Alun Kota Madiun, Selasa.
Menurut dia, kuliner khas Kota Madiun nasi pecel tersebut disuguhkan saat kegiatan jamuan makan malam di Taman Kedaton Hotel Aston Madiun pada Senin (19/8). Ratusan atlet dari 26 negara terlihat menikmati santapan yang diberikan.
Dalam kegiatan itu, Wali Kota Maidi sengaja menyelipkan pesan-pesan promosi tentang Kota Madiun kepada seluruh atlet dan ofisial.
Baca juga: Pemkot Madiun gelar Festival Pecel Pincuk promosikan kuliner daerah
Ia menilai kegiatan balap sepeda tingkat internasional TdI 2019 etape kedua yang mengambil start di wilayah Kota Madiun merupakan momentum langka yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempromosikan ikon Kota Madiun ke peserta yang berasal dari berbagai negara, terutama ikon kuliner khasnya.
Menjadi tuan rumah, secara tidak langsung perekonomian Kota Madiun akan ikut terdongkrak meskipun hanya semalam. Akan banyak yang membutuhkan tempat menginap. Baik peserta, panitia, ofisial, hingga wisatawan yang mengikuti gelaran kegiatan tersebut.
"Kesempatan ini tentu tidak boleh dilewatkan begitu saja. Saya meminta pihak hotel untuk menyiapkan pecel Madiun. Benar-benar pecel khas Madiun. Yakni, pecel dengan sambal kacang bercampur jeruk. Bukan kencur seperti di daerah lain. Pembuatan sambal pecelnya juga menggunakan gula merah. Bukan gula putih, sehingga memberikan cita rasa tersendiri," katanya.
Baca juga: Madiun pecahkan rekor dengan 16.825 nasi pecel pincuk
Selain nasi pecel khas Madiun, Pemkot juga menyuguhkan atraksi pencak silat seni ke peserta dan ofisial TdI 2019. Adapun, kegiatan promosi ini dilakukan untuk semakin mengenalkan Kota Madiun ke mata dunia.
"Para peserta ini merupakan atlet nasional negara masing-masing. Tentunya memiliki penggemar. Jika pengalaman mereka selama di Kota Madiun diunggah ke media sosial masing-masing, tentu hal itu menjadi ajang promosi yang luar biasa. Harapannya kunjungan ke Kota Madiun dapat meningkat," kata Maidi.
Pihaknya mengaku senang dan bangga karena Kota Madiun ikut menjadi bagian dari ajang Tdi 2019, karena kegiatan tersebut memberi dampak positif Kota Madiun. Ia berharap Kota Madiun kembali disinggahi untuk ajang serupa di tahun mendatang.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan sangat terkesan dengan sambutan yang luar biasa dari Kota Madiun. Para pembalap cukup menikmati kesenian daerah Kota Madiun dan kulinernya.
"Kami sangat berterima kasih dan berkesan dengan sambutan Pemkot Madiun. Kota Madiun sangat luar biasa. Dari sejumlah daerah yang disinggahi TdI, Kota Madiun merupakan yang paling antusias penontonnya," kata Raja Sapta Oktohari.
Seperti diketahui, wilayah Madiun ikut menjadi bagian dari rute balap sepeda tingkat internasional Tour de Indonesia (TdI) 2019 yang digelar pada 19-23 Agustus. TdI 2019 diikuti diikuti 100 pembalap dari 26 negara dengan menempuh jarak 825,2 kilometer, mulai dari Candi Borobudur hingga Bangli, Bali.
Dimana, etape pertama (19/8) Borobudur-Ngawi, etape kedua (20/8) Madiun-Batu, etape ketiga (21/8) Batu-Jember, etape keempat (22/8) Jember-Ijen Banyuwangi, dan etape kelima (23/8) Gilimanuk-Bangli.
Baca juga: Motif batik ini terinspirasi nasi pecel
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019