Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyelidiki penemuan mayat Junaidah (53), warga Desa Tihang, Kecamatan Lengkiti yang diduga korban pembunuhan karena jenazahnya ditemukan terkubur tidak wajar di pinggir sungai wilayah setempat.
"Kasus ini sedang kami selidiki untuk mengungkap penyebab tewasnya korban," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP NK Widayana Sulandari diwakili Kapolsek Lengkiti Iptu Marjuni, di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan, menurut informasi warga, sehari sebelum mayat tersebut ditemukan pada Senin (19/8), korban yang merupakan petani cabai ini sempat berpamitan kepada suaminya Cik Ateh untuk memeriksa kebun cabai miliknya di Desa Tihang.
"Namun hingga sore harinya korban tidak juga pulang," katanya.
Suami korban saat itu sedang sakit, langsung melapor ke aparat desa setempat dan melakukan pencarian bersama puluhan warga lainnya hingga tengah malam, namun belum berhasil menemukan korban.
"Kemudian pencarian dilanjutkan keesokan harinya. Warga satu kampung ikut mencari korban sejak pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, sebagian warga beristirahat dan ada tiga orang termasuk anak korban bernama Awi dan Abak serta Tata melepaskan lelah di pinggir sungai," kata dia.
Baca juga: Polisi bongkar penipuan berkedok biro jasa
Saat itulah, kata dia, warga melihat benda mencurigakan menyembul dari balik tanah bercampur pasir dan setelah didekati ternyata jempol kaki manusia, kemudian temuan ini dilaporkan ke polisi.
"Mendapat laporan tersebut, kami langsung meluncur ke lokasi penemuan mayat," ujarnya pula.
Baca juga: Polres OKU Timur tangkap dua kurir narkoba
Polisi dibantu warga langsung menggali temuan jempol kaki manusia tersebut, dan setelah digali lebih dalam lagi ternyata mayat tersebut adalah Junaidah yang sudah sehari semalam dicari warga.
Saat ditemukan, lanjut dia, korban mengalami luka di leher diduga dipukul dengan benda tumpul pada bagian kepala hingga kepala korban cedera parah.
"Polisi dibantu warga melakukan evakuasi mayat korban, kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja untuk dilakukan visum luar," ujarnya pula.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019