Seorang tokoh Papua di Riau, Markos, mengingatkan agar masyarakat selalu menjunjung tinggi rasa toleransi dan menghormati satu sama lain menyusul insiden kericuhan di Papua Barat.Kita harapkan Riau juga tidak terpancing karena selama ini di daerah kita tidak ada gesekan-gesekan. Saling memaafkan."
"Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. Saya mewakili masyarakat timur di Riau menyampaikan mari kita junjung tinggi Pancasila dan Undang Undang Dasar," katanya bersama sejumlah tokoh di Pekanbaru, Selasa.
Baca juga: Megawati tegaskan toleransi dan demokrasi tak terpisahkan
Baca juga: Muhaimin : Toleransi mulai terkikis, untuk Papua turut prihatin
Baca juga: Jokowi tanggapi Papua: Emosi boleh, memaafkan lebih baik
Dia juga mengajak masyarakat saling menghormati dan saling memaafkan dengan cinta dan kedamaian.
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau dan Polda setempat juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi dan mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman.
"PWNU bersama Polda Riau dan Masyarakat asal Papua yang berada di Riau mengimbau kepada masyarakat untuk menjunjung tinggi toleransi. Jangan mudah terprovokasi karena kita adalah satu kesatuan," kata Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad.
Diharapkannya, masyarakat Riau tidak terpancing dengan tindakan-tindakan yang sifatnya menimbulkan perpecahan. Apalagi, Presiden Joko Widodo juga sudah menganjurkan untuk saling memaafkan.
"Kita harapkan Riau juga tidak terpancing karena selama ini di daerah kita tidak ada gesekan-gesekan. Saling memaafkan," jelasnya.
Imbauan yang sama juga disampaikan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto yang mengajak semua elemen masyarakat untuk dewasa menyikapi apa yang terjadi di beberapa daerah.
"Pelajaran yang bisa kita ambil yakni mari kita bijak dalam menggunakan medsos. Jangan mudah tersulut dengan berita yang belum tentu benar apalagi sampai menimbulkan gesekan di masyarakat. Warga Riau kita minta untuk bijak menggunakan media sosial," ucapnya.
Menurutnya, keberagaman masyarakat yang dimiliki Indonesia merupakan hal yang patut disyukuri. Sehingga dengan hidup bertoleransi, maka kesatuan dan persatuan dapat dijaga.
Pewarta: Diana Syafni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019