• Beranda
  • Berita
  • Maju ke 16 besar, Anthony Ginting hadapi Sai Praneeth

Maju ke 16 besar, Anthony Ginting hadapi Sai Praneeth

21 Agustus 2019 02:41 WIB
Maju ke 16 besar, Anthony Ginting hadapi Sai Praneeth
Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menyapa penonton seusai bertanding melawan pebulu tangkis Mauritius Georges Julien Paul pada babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Senin (19/8/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/foc. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Tunggal putra Indonesia yang menempati unggulan keenam Anthony Sinisuka Ginting maju ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF dan akan menghadapi pemain India Sai Praneeth.

Ginting membukukan kemenangan dua gim 21-11, 21-19 atas Toby Penty dari Inggris pada putaran kedua yang digelar di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Selasa malam, untuk selanjutnya bertemu unggulan 16 asal India tersebut.

Sai Praneeth maju ke putaran ketiga berkat kemenangan 21-16, 21-15 atas Lee Dong Keun dari Korea Selatan.

Baca juga: Jonatan melangkah ke babak 16 besar, kalahkan Heo Kwang Hee

Ginting meraih kemenangan mudah pada gim pertama namun mendapat perlawanan cukup sengit dari lawannya pada gim kedua. Toby beberapa kali nyaris menyamakan kedudukan pada 6-7, 14-15 dan 19-20 sebelum Ginting menutup pertandingan dengan kemenangan.

Pemain peringkat delapan itu mengaku pada pertandingan sebelumnya ia merasa kurang enak pada pergerakan kakinya, namun kali ini ia merasa nyaman.
"Hari ini puji Tuhan enak mainnya dari set pertama," katanya.

Namun kondisi lapangan yang berangin membuat posisinya diuntungkan saat gim pertama namun sebaliknya pada gim kedua.

Baca juga: Tommy keluhkan sakit pergelangan kaki

"Set pertama saya kalah angin jadi dia banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak pukulannya yang out ke belakang. Set kedua kebalikannya, saya jadi mikir mau main seperti set pertama jadi agak dikurangin tenaganya," paparnya.

Akibatnya, lanjut Ginting, banyak pukulannya yang tanggung dimanfaatkan oleh pemain Inggris yang berpostur tinggi tersebut untuk melakukan smes atau permainan net.

"Ada beberapa bola yang tanggung sehingga dia banyak ambil poin dari smes dan pegang di depan. Soalnya di set pertama dia kurang dapat mainnya," tambahnya.

Baca juga: Jonatan: Hadapi Jorgensen tidak akan semudah di Jepang

Baca juga: Hadapi unggulan 10 Berry/Hardianto ingin tampil maksimal

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019