"Benar, tim gabungan masih melakukan pencarian. Diduga hilang pada Selasa (20/8) dinihari," kata Koordinator Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pasaman, Zulfahmi di Simpang Empat, Rabu.
Pihaknya mengetahui hilangnya nelayan itu setelah pihak keluarga korban memberitahu. "Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian menggunakan kapal ke arah karang bayang dan barat karang bayang yang berjarak dari dermaga Air Bangis kurang sekitar 10 mil laut," ujarnya.
Ia menjelaskan hilangnya kapal itu berawal pada Senin (19/8) sekitar pukul 13.00 WIB pergi melaut. Namun hingga Senin malam nelayan itu belum juga kembali sehingga pihak keluarga memberitahu ke Basarnas.
"Informasi terakhir ada nelayan yang sempat melihat kapal tersebut dalam kondisi mesin keadaan rusak ditambah angin badai kencang sehingga menyebabkan nelayan tersebut tidak bisa pulang," katanya.
Baca juga: Basarnas Sultra lanjutkan pencarian korban hilang kapal terbakar
Baca juga: Lima ABK WNI hilang di perairan Taiwan
Baca juga: Kapal Brunai hilang di perairan Malaysia, ada empat kru WNI
Dua kapal nelayan lain telah berangkat mencari kapal hilang tersebut pada Selasa (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Dari hasil pencarian itu hanya menemukan jaring ikan tetapi tidak menemukan kapal beserta korban nelayan yang hilang tersebut.
"Hingga saat ini tim gabungan Basarnas, Pos AL, Pol Air, nelayan sekitar dan pemilik kapal serta pihak kecamatan dan nagari masih melakukan pencarian," ujarnya.
Tiga orang nelayan yang hilang itu adalah Zarlan (60), Saprimanto (15) dan M Rais (18).
Pihaknya mengingatkan nelayan agar meningkatkan kewaspadaan jika melaut karena cuaca adanya ekstrem saat ini.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019