Direktur Proyek Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk proyek JIS, Iwan Takwin mengatakan tiga perusahaan yang ditetapkan menjadi penggarap proyek tersebut adalah Wijaya Karya (Wika), Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP) yang telah mengikuti proses lelang yang dimulai selama dua pekan sejak 18 Juli 2019.
"Mereka bersama calon-calon lainnya, mensubmit proposal rencana proyek ke panitia tender Jakpro yang dibantu para konsultan dari manajemen konstruksi Virama Karya dan Bina Karya," kata Iwan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu.
Iwan juga mengatakan pihaknya melibatkan kuantiti surveyor dari Australia, yakni WT Partnership yang bersama dengan konsultan manajemen konstruksi sama-sama memberi penilaian.
"Kenapa kami memisahkan manajemen konstruksi dan kuantiti surveyor, agar ada check and balance antara pekerjaan teknis di lapangan, schedule dan budgeting jadi kita mau apa yang diterapkan di masa konstruksi nanti progres teknisnya, terus penyerapan anggarannya itu balance dan akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Tiga perusahaan itu, tergabung dalam satu Kerjasama Operasional (KSO) yang mengalahkan KSO lainnya yang terdiri atas perusahaan konstruksi grade tertinggi lainnya di Indonesia, yakni Adhi Karya, Hutama Karya, Nindya Karya dan Indah Karya.
Berdasarkan penilaian kriteria yang ditentukan oleh Jakpro dan para konsultan mengenai jaminan perusahaan mengenai cash flow-nya, personel dan nonpersonel yang harus sesuai dengan kualifikasi teknis dan budget yang telah ditentukan.
"Dalam proses tender kami melakukan suatu proses yang benar-benar detail karena tidak ada teloransi sedikitpun bagi kami terkait dengan kualifikasi teknik dan bugdet," tutur Iwan.
Baca juga: Anies yakin Stadion Persija di kawasan BMW tetap dibangun
Baca juga: Jakpro jamin pembangunan Stadion BMW tidak telantarkan warga Kampung Bayam
Baca juga: Manajemen MRT kemungkinan akan bangun stasiun di stadion BMW
Jakpro sesuai dengan penugasan Gubernur DKI Jakarta menekankan kualifikasi teknik tersebut harus dilakukan secara maksimal dan sempurna dengan waktu yang tepat (2021), namun juga budget yang wajar.
"Syukur Alhamdulillah kita bisa deliver lebih cepat dengan kualitas lebih tinggi, nah itu yg kita targetkan sehingga kualifikasi atau standar yang kita berikan saat tender itu porsi yang lebih besar teknis dan dokumen kualifikasinya," katanya.
Adapun harga menjadi konsen bagi juga terkait dengan kewajarannya. "Jadi harus termonitor proses anggaran dan juga progres fisik di lapangan sehingga pada saat proses pelaksanaan pembangunan JIS timeline bisa tepat, dimana kita harus menyelesaikan proyek ini tahun 2021," katanya.
Iwan mengatakan karena proyek ini prioritas dan masuk dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang monitoring dan evaluasianya sangat ketat dengan tenggat waktu yang jelas oleh Pemprov DKI Jakarta. Karena itu proyek ini harus diawasi secara ketat baik jadwal maupun kualitasnya.
"Kami harap kontraktor yang dipilih dalam proses tender ini benar-benar tidak hanya mengejar waktu dan kualitas, juga tentunya bagaimana mereka bisa melakukan value enegineering atau efisiensi tanpa mengurangi kualitas. Jadi efisiensi yang kita kejar adalah yg tentunya menaikkan kualitas semua lini, jika itu terdampak jadi lebih baik," katanya.
JIS ini disebut-sebut akan menjadi salah satu stadion berstandar internasional yang berkapasitas 82 ribu penonton.
Adapun perkembangan pembangunan stadion yang ditargetkan rampung 2021 ini, baru menancapkan sebanyak 1.400 tiang pancang pondasi stadion dari target sebanyak 13 ribu tiang pancang.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019