"Indonesia adalah pasar prioritas bagi ONE. Dari sekitar lima miliar dolar Amerika (Rp71,2 triliun) pendapatan dari Esports di Asia, 20 persennya berasal dari Indonesia," kata Carlos dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
ONE Esport juga akan menyelenggarakan sebuah turnamen game berskala besar dengan dengan genre DoTA 2, sebuah permainan berbasis PC yang populer sejak awal 2000-an.
ONE Esport optimistis investasi mereka di ranah olahraga elektronik tidak akan mengecewakan, mengingat masyarakat Indonesia sudah familiar dan menggandrungi permainan elektronik baik berbasis PC, konsol, maupun ponsel pintar.
Baca juga: Reality-show pencak silat akan manjakan penonton Indonesia
"Peminat e-Sport di Indonesia sudah sangat kuat. Kami lihat dalam hal jumlah pemain, Indonesia jadi pemimpin tidak hanya di Asia tapi juga dunia. Jadi tidak salah rasanya bagi kami untuk menjadikan Indonesia sebagai prioritas untuk pengembangan ONE Esport," kata Carlos.
Group President ONE Championship Hua Fung Teh menambahkan bahwa Indonesia tidak hanya tepat untuk prioritas ONE Esport, namun juga menjadi prioritas pengembangan program baru lainnya.
Dalam waktu dekat, sambung dia, ONE Championship akan merilis tayangan reality show berteme ONE Series yang mengangkat kisah perjuangan talenta-talenta bela diri lokal.
"Sebagai perusahaan yang bermarkas di Asean, tentu kami sangat tertarik dengan Indonesia karena menjadi pasar terbesar. Ini akan jadi prioritas utama kami untuk saat ini, ditambah GDP Indonesia juga terbesar di ASEAN. Peluang pasar Esport juga sangat positif," pungkas Hua.
Baca juga: Kemenpora dukung Indonesia gelar esport berskala internasional
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019