Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, Imam Saerozi, Rabu mengatakan jamaah haji terakhir yang dilaporkan meninggal adalah Supinah binti Sodiwiryo (87).
Menurut laporan dari tim pendamping haji di Mekkah, nenek Supinah yang tercatat sebagai warga Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol meninggal akibat serangan jantung.
"Almarhumah Supinah meninggal pada Sabtu (17/8), di Hotel Nasamat Alkhoir Mekkah sekitar pukul 09.00 WAS (waktu Arab Saudi)," katanya.
Lanjut Saerozi, ketiga jamaah haji yang meninggal semuanya telah dimakamkan. Keluarga atau ahli waris sudah mengikhlaskan almarhumah dimakamkan di Tanah Suci.
"Tidak ada yang dipulangkan. Bagi ahli waris jamaah haji yang meninggal dunia berhak mendapatkan santunan dari asuransi dengan nilai kisaran Rp18 juta," katanya.
Namun, pihaknya meminta ahli waris untuk bersabar, sebab proses pencairan asuransi tersebut membutuhkan proses kurang lebih satu bulan setelah semua kloter jamaah haji telah dipulangkan.
"Kurang lebih satu bulanan. Jadi ditunggu saja," katanya.
Terkait santunan kematian itu, Saerozi memastikan pencairan akan sepenuhnya diurus oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh. Keluarga atau ahli waris tak perlu repot mengurus.
"Selanjutnya, dana santunan yang dicairkan tersebut nantinya akan ditransfer ke rekening jamaah yang wafat. Atau jika keluarga menghendaki, dana santunan tersebut akan dikirim ke rekening ahli waris yang telah disepakati," katanya.
Baca juga: Tujuh haji Embarkasi Banjarmasin wafat
Baca juga: Haji debarkasi Padang yang meninggal di Tanah Suci menjadi 13 orang
Baca juga: Puncak haji usai, 169 haji Indonesia wafat
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019