Asuransi mobil bekas "ngeri-ngeri sedap"

21 Agustus 2019 16:43 WIB
Asuransi mobil bekas "ngeri-ngeri sedap"
CEO PT Asuransi Astra Rudy Chen (kiri) sedang berbincang dengan CMO Retail Business Asuransi Astra Gunawan Salim pada media gathering di Medan , Sumatera Utara 19-21 Agustus 2019 (ANTARA/Risbiani Fardaniah)
CEO PT Asuransi Astra Rudy Chen mengatakan pasar asuransi mobil bekas lebih berisiko dan pasarnya tidak jelas seperti pada mobil baru yang tiap tahun ada prediksinya.

“Ada yang bilang pasar used car (mobil bekas) 2-3 kali lebih besar dari new car (mobil baru),“ katanya di sela-sela media gathering 19-21 Agustus, di Medan, Sumatera Utara, Rabu.

Namun, lanjutnya, pasar asuransi mobil bekas tidak jelas jumlahnya seperti mobil baru.

“Tapi kami terus memonitor potensi baru itu, apalagi dalam 2-3 tahun ini penjualan mobil baru turun,” ujar Rudy.

Ditambahkan Direktur Pemasaran Bisnis Ritel PT Asuransi Astra Gunawan Salim, pihaknya sudah bermain di segmen mobil bekas meski porsinya belum terlalu besar, mengingat risiko mobil bekas juga tinggi.

“Sebetulnya (asuransi) used car ngeri-ngeri sedap. Kita tidak tahu pasarnya seperti apa. Kalau mobil baru ketahuan market tumbuh atau turun sekian persen. Mobil bekas kita tidak punya datanya,” kata Gunawan.

Baca juga: Astra Digital tawarkan layanan beli mobil dan test drive lewat Seva.id

Baca juga: Asuransi Astra kaji premi mobil listrik, kemungkinan lebih mahal


Selain itu, kata dia, mobil bekas itu mungkin awalnya dari leasing, sehingga ikut asuransi. Namun setelah leasing selesai, belum tentu mobil tersebut diperpanjang asuransinya.

Hal lain yang membuat pihaknya hati-hati adalah risiko mobil bekas sama dengan mobil baru yang bila mengalami kecelakaan biayanya sama, padahal preminya mirip dengan mobil baru. Bedanya harga mobil bekas lebih rendah, sehingga total bayar preminya lebih murah dari mobil sejenis yang baru.

“Mobil bekas tuh agak susah, bukan kita ga mau. Kita mau tapi usia kendaraan kita batasi 9 tahun,” kata Gunawan.

Sayangnya ia tidak mau menyebutkan jumlah premi dari mobil bekas, karena sangat kecil dibandingkan pendapatan Asuransi Astra yang pada 2018 mencapai Rp3,78 triliun.

“Kecil banget. Kami sudah nyemplung (asuransi mobil bekas) lewat agen-agen kita. Dapat sekian puluh miliar rupiah,” katanya.

Baca juga: AHM uji keterampilan teknisi untuk ikuti kompetisi tingkat dunia

Baca juga: AHM kembali gelar kontes untuk jaga kualitas layanan konsumen

Baca juga: New Triton boleh "minum" solar biasa?

 

New Honda CBR150R tampil dengan warna baru

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019