• Beranda
  • Berita
  • Presiden sebut keadaan di Papua sudah dalam kondisi yang baik

Presiden sebut keadaan di Papua sudah dalam kondisi yang baik

21 Agustus 2019 16:52 WIB
Presiden sebut keadaan di Papua sudah dalam kondisi yang baik
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) mendengarkan penjelasan tentang tambak garam Nunkurus yang dikelola PT Timor Livestock Lestari di desa Nunkurus Kabupaten Kupang, NTT (20/8/2019). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya mengikuti terus perkembangan kerusuhan yang terjadi di Papua yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dan mengaku sudah dalam kondisi yang baik.

"Saya ikutin terus kok, perkembangannya yang terjadi di Papua," katanya kepada wartawan di Kupang, saat meninjau tambak garam di desa Nunkurus Kabupaten Kupang, NTT Rabu (21/8).

Hal ini disampaikannya saat ditanyai seputar kerusuhan yang terjadi di Papua, imbas dari penangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya dan beberapa daerah di pulau Jawa.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Kupang ia juga sudah menghubungi gubernur Papua Barat untuk menanyakan kondisi terakhir di daerah itu.

"Saya tadi juga sudah telepon pak gubernur Papua Barat untuk menanyakan di Manokwari seperti apa, Sorong seperti apa, serta Fak Fak juga," ujar dia.

Untuk di Fak Fak yang sempat terjadi keributan saat ini, kata dia sudah dalam kondisi yang kondusif.

Terkait kapan dirinya akan berkunjung ke Papua, kata dia akan terjadi pada awal September nanti, namun dalam rangka meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura.

"Kita sedang merencanakan. Kita atur jadwal sekitar awal bulan depan untuk meresmikan jembatan di sana," tambah dia.

Kedatangan Joko Widodo ke NTT untuk ketiga kalinya di tahun 2019 ini dalam rangka untuk meninjau tambak garam di Desa Nunkurus serta membagikan 2.709 sertifikat bagi warga Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan.

Selain itu juga Jokowi menyempatkan diri meninjau Pelabuhan Internasional Tenau yang ada di Kota Kupang.

 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019