"Predikat kota tangguh bencana ini, masyarakat mampu mengurangi dampak dari risiko bencana serta mampu memulihkan diri setelah bencana," kata Aminullah Usman di Banda Aceh, Rabu.
Dia mengatakan, Banda Aceh merupakan wilayah rawan bencana. Tidak hanya rawan, Banda Aceh juga pernah mengalami bencana dahsyat, yakni gempa disusul tsunami 26 Desember 2004.
Bencana tersebut menyebabkan ribuan warga Kota Banda Aceh menjadi korban meninggal dunia serta kehilangan tempat tinggal. Sebagian dari wilayah Kota Banda Aceh rata dengan tanah.
Untuk mewujudkan kota tangguh bencana, kata Aminullah, banyak yang harus dilakukan, di antaranya menyiapkan masyarakat yang mampu mengantisipasi dampak bencana, mampu bertahan dari bencana, dan mampu memulihkan diri setelah bencana.
Selain itu juga membangun rambu dan titik evakuasi serta gedung penyelamatan dan masyarakat juga harus memahami fungsi-fungsi rambu dan titik evakuasi serta gedung penyemalatan tersebut.
"Peningkatan kemampuan masyarakat terhadap bencana tersebut harus terus dilakukan tidak boleh berhenti. Apalagi, Kota Banda Aceh masuk wilayah rawan yang mengharuskan masyarakatnya selalu siaga terhadap bencana," katanya.
Aminullah menyebutkan, menjadikan Banda Aceh sebagai kota tangguh bencana merupakan program yang sudah dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).
"Selain masyarakat tangguh bencana, pemerintah kota mengatur bagaimana konstruksi bangunan di Banda Aceh mampu bertahan terhadap bencana, terutama gempa," kata Aminullah Usman.
Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat agar membangun bangunan dengan kontruksi tahan gempa, sehingga tidak roboh saat bencana tersebut terjadi.
"Seperti rumah saya dulu, saat dibangun saya bertanya kenapa fondasinya dalam, padahal rumahnya kecil. Saya baru tahu setelah gempa dan tsunami akhir 2004, rumah mampu bertahan," kata Aminullah Usman.
Baca juga: Ekspedisi Destana Tsunami BNPB jangkau 512 desa
Baca juga: BNPB ekspedisi Desa Tangguh Bencana pesisir Jawa jalur evakuasi
Baca juga: Sumbangsih The Paradise Group untuk UMKM Bali tangguh bencana
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019