PT Jasa Marga Tbk (Persero) mengungkapkan inovasi aplikasi FLO untuk pembayaran tarif tol nir-henti masih dalam uji coba internal mengingat perlu persetujuan dari Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.Tapi penerapannya menjadi subyek dari keputusan pemerintah menggunakan teknologi apa...
"FLO ini sebetulnya kita masih uji coba internal. Kenapa internal? Karena kita perlu persetujuan dari Bank Indonesia dan pemerintah mengenai mekanisme pembayaran ini," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam konferensi pers Public Expo 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Rabu.
Donny menambahkan sambil menunggu persetujuan tersebut pihaknya coba mengoperasikan secara internal FLO ini agar saat diluncurkan atau dioperasikan secara resmi nantinya tidak ada kendala.
Saat ini FLO baru diujicobakan pada 40 gerbang tol dan akan terus dilakukan penyempurnaan dari sisi teknologinya.
"Tapi penerapannya menjadi subyek dari keputusan pemerintah menggunakan teknologi apa dan kita akan mengikutinya. Jadi kalau dari kita secepat mungkin kalau bisa," kata Donny.
Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui anak usaha PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), menargetkan pembangunan 200 gardu tol khusus pengguna aplikasi transaksi Single Lane Free Flow (SLFF) atau disebut FLO hingga akhir 2019.
Walaupun hingga saat ini jumlah gardu tol khusus pengguna aplikasi dan stiker FLO telah mencapai 20 unit yang tersebar di Jabotabek dan Bali, FLO belum dijual untuk masyarakat umum.
JMTO masih melakukan uji coba terbatas dengan mengedepankan sinergi BUMN, di antaranya melalui kerja sama dengan armada operasional PT Garuda Indonesia dan bus-bus Damri. Selain itu, pada tahap awal implementasi FLO di gerbang tol milik Jasa Marga ini juga melibatkan taksi Blue Bird.
FLO merupakan sistem pembayaran tol prabayar berbasis aplikasi dan stiker yang menggunakan teknologi radio frequency identification (RFID), serta menggunakan sumber dana berbasis voucher elektronik (VE).
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019