Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein dalam forum ASEAN menyampaikan strategi dan pengalaman Muhammadiyah dalam upaya penguatan lokal untuk penanggulangan bencana.perlu memahami semua aktor baik pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, kelompok swasta, organisasi nonpemerintah
"Kerja sama dilakukan dengan seluruh elemen Muhammadiyah baik itu majelis-lembaga, organisasi otonom (ortom) serta rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi," kata Rahmawati kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Investasi kapasitas, kata dia, penting untuk pelokalan kerja-kerja kemanusiaan serta meningkatkan ketangguhan masyarakat.
Dia mengatakan penguatan kapasitas yang dilakukan Muhammadiyah juga dilakukan melalui kerja sama dengan donor seperti pemerintah Australia dengan organisasi Internasional seperti Direct Relief, Chatolic Relief Service (CRS), Humanitarian Forum Indonesia dan sebagainya.
Baca juga: Bantuan kemanusiaan internasional perlu disesuaikan kebutuhan
Bagi organisasi internasional dalam ranah penanggulangan bencana, kata dia, perlu bermitra dengan organisasi lokal mewujudkan pelokalan yang sebenar-benarnya.
Pelokalan, lanjut dia, adalah tidak mengarahkan bantuan sesuai keinginan atau praktek seperti yang mereka biasa lakukan.
Menurut dia, para pelaku internasional tersebut perlu mencari tahu pemain lokal, memahami cara kerja organisasi lokal dan mendukung upaya yang sudah dirintis atau yang perlu dilakukan.
"Perlu memahami semua aktor baik pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, kelompok swasta, organisasi nonpemerintah, LSM, komunitas, kampus dan sebagainya," kata dia.
Kerja sama dengan masyarakat di tingkat lokal, kata dia, menjamin keberlanjutan dan menciptakan ketangguhan dalam penanggulangan bencana.
Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengatakan aktor lokal sangat penting dalam mempercepat penanganan darurat yang efektif serta dapat terus melakukan semua siklus penanggulangan bencana baik dari mistigasi, kesiapsiagaan.
"Sebagai contoh MDMC PP Muhammmadiyah setiap tahunnya merespon 50-70 kejadian bencana di Indonesia. Untuk merespon bencana tersebut, tidak hanya dapat dilakukan di tingkat nasional. Aktor di provinsi dan kabupaten/kota hingga desa harus dikuatkan agar masyarakat makin tangguh dan bisa pulih dengan cepat kalau mengalami bencana," katanya.
Baca juga: MDMC--Lazismu dirikan posko gempa Maluku Utara
Baca juga: MDMC dirikan posko koordinasi gempa Palu
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019