• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa IKIP BU Malang deklarasi kebangsaan bersama tokoh nasional

Mahasiswa IKIP BU Malang deklarasi kebangsaan bersama tokoh nasional

21 Agustus 2019 20:14 WIB
Mahasiswa IKIP BU Malang deklarasi kebangsaan bersama tokoh nasional
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko (Endang Sukarelawati)
Ratusan mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang akan menggelar deklarasi kebangsaan bersama sejumlah tokoh lokal dan nasional sebagai bentuk keprihatinan akan isu-isu yang mengancam perpecahan bangsa.

"Deklarasi kebangsaan ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap isu-isu yang mengancam perpecahan bangsa, apalagi informasi simpang siur di media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya harus diluruskan," kata Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Nurcholis mengemukakan mahasiswa yang akan melakukan dekkarasi kebangsaan besok (Kamis, 22/8) diperkirakan sekitar 500-600 orang. Deklarasi kebangsaan tersebut juga melibatkan BEM IBU dan Puskitdikdaya.

Kampus IBU yang juga disebut miniatur Indonesia ini tidak ingin serangkaian peristiwa di Papua mengoyak persatuan dan kesatuan serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Terlebih lagi Malang sebagai kota pendidikan, jangan sampai merusak kenyamanan pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di kota ini," ucapnya.

Deklarasi ini, lanjutnya, sebagai upaya merekatkan kebersamaan di antara anak bangsa. "Mereka ini putra putri bangsa yang tak ada bedanya satu dengan lainnya," ucapnya.

Ia menerangkan mahasiswa yang akan deklarasi kebangsaan besok mengenakan pakaian daerah (adat) masing-masing.

Mereka membacakan deklarasi secara bersama-sama, yakni "Pancasila Power dan Indonesia Power". "Insyaallah kegiatan ini didukung para tokoh nasional dan daerah,” katanya.

Beberapa tokoh dan pejabat yang hadir antara lain Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Kapolres Malang Kota, Dandim 083 Kota Malang, anggota DPR RI Ridwan Hisyam dan Rieke Dyah Pitaloka, Teten Masduki, serta beberapa tokoh lain.

‘’Kami ingin menunjukkan, siapapun anak bangsa, bisa berada di Kota Malang dengan aman dan nyaman, termasuk bisa menikmati pendidikan secara damai dan indah. Jangan sampai isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu merusak tatanan kebersamaan yang sudah terjalin selama ini," pungkasnya.

Sebelumnya IBU Malang juga menggelar berbagai kegiatan kebudayaan untuk merekatkan jalinan bahwa kita semua adalah anak bangsa yang berada dalam satu bingkai NKRI.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019