Paguyuban: Harga beras di Surabaya stabil

21 Agustus 2019 20:57 WIB
Paguyuban: Harga beras di Surabaya stabil
Dokumentasi foto - Target Penyerapan Gabah Pekerja memanggul beras di Gudang Bulog Tunggorono II Jombang, Jawa Timur, Senin (21/3). Tahun ini, Perum Bulog Sub Divre II Wilayah Surabaya Selatan menargetkan serapan 110 ribu ton setara beras, bulan juni diharapkan taget itu sudah terpenuhi. Antara Jatim/Syaiful Arif/zk/16

Harga beras diprediksi tetap stabil sampai akhir tahun, selain stok aman juga ada beberapa daerah yang sedang panen.

Ketua Paguyuban Pedagang Beras Pasar Beras Bendul Merisi, Surabaya, Jawa Timur, Sudarno menegaskan bahwa harga beras di wilayah setempat stabil karena daya beli masyarakat bagus dan stok mencukupi di beberapa pasar Kota Surabaya.

"Harga beras diprediksi tetap stabil sampai akhir tahun, selain stok aman juga ada beberapa daerah yang sedang panen. Dengan cukupnya persediaan beras, membuat para pedagang beras tidak akan menaikkan harga," kata Sudarno ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Sudarno mengatakan, harga beras di pasar Beras Mendul Merisi Surabaya relatif lebih murah dibanding di pasar-pasar rakyat dan pasar modern karena didatangkan langsung dari petani dan penggilingan beras dari sentra penghasil beras di Jawa Timur.

Sementara itu untuk catatan harga, Sudarno mengatakan harga beras kelas medium IR 64 rata-rata Rp9.000-9.400/kg, beras premium bengawan Rp11.000/kg, beras mentik Rp11.500-13.500/kg.

Sebelumnya Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur Muhammad Hasyim juga memastikan bahwa stok beras ke depan tetap dalam kondisi normal, dan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok cukup banyak.

"Saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog sudah menyiapkan stok yang banyak. Ke depan harga juga akan stabil karena dibantu dengan operasi pasar," katanya.

Salah satunya adalah stok yang ada di gudang Banjar, Surabaya, yang mencapai 630 ribu ton sehingga diprediksi bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Timur sampai 2020.
Baca juga: Mantan Dirut Bulog: HPP beras dan gabah seharusnya sudah naik

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019