Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menambahkan lebah sebagai simbol atau logo dari PKB sesuai dengan surat An-Nahl Ayat 68, yang dijelaskan dalam sambutannya di hadapan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin dan juga ribuan peserta Muktamar PKB VI.Nah kenapa lebah, karena kita punya komitmen untuk tidak pernah hinggap di tempat-tempat yang tidak baik, tidak pernah makan kecuali makan makanan yang baik dan berproduksi hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk rakyat masyarakat dan bangsa, kata Muh
"Nah kenapa lebah, karena kita punya komitmen untuk tidak pernah hinggap di tempat-tempat yang tidak baik, tidak pernah makan kecuali makan makanan yang baik dan tidak akan pernah produksi kecuali berproduksi hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk rakyat masyarakat dan bangsa," kata Muhaimin di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Muhaimin mengatakan, rumah lebah memiliki manfaat dan berkah bagi seluruh umat manusia. Di balik sosok lebah ini juga adanya kekuatan yang tidak perlu diperlihatkan tetapi dapat mengejutkan.
Baca juga: Muhaimin pertimbangkan rombak struktur kepengurusan PKB
"Yang benar, sejak dari Bali ini kelihatan hasilnya menggetarkan dunia, dan ini juga menunjukkan satu komitmen bahwa berjamaahlah, bahwa bergerombolan, bahwa berorganisasilah dalam satu kesatuan dan kebersamaan. Jangan bercerai berai kalau ada yang melepas satu biasanya tidak lama kemudian mati karena meninggalkan barisan," katanya saat mengisi sambutan dalam agenda penutupan Muktamar.
Ia juga menambahkan, di dalam lebah ada pemimpin yang biasanya disebut Ratu Lebah, untuk itu Muhaimin menyebutkan yang dapat disebut Ratu Lebah ialah organisasi perempuan bangsa sebagai ratu lebah secara internal.
Baca juga: Ma'ruf Amin hadiri penutupan Muktamar PKB
Baca juga: Muhaimin tegaskan komitmen PKB gerak bersama Jokowi
Namun, menurutnya, jika lebih internal lagi rRatu lebahnya adalah Kyai Ma'aruf Amin, hal ini dikarenakan sosok Ma'ruf Amin memiliki pengalaman yang panjang hingga reformasi mencetuskan dan merintis partai ini.
"Kalau lebih internal lagi, ratu lebahnya adalah Kyai Ma'aruf Amin, karena beliau punya pengalaman panjang, sejak merintis, ada cerita luar biasa, dalam setiap era Nadhatul Ulama. Jadi begitu reformasi beliau yang pertama mencetuskan dan merintis partai ini," jelas Muhaimin.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019