"Anak Garuda" mengangkat kisah para siswa Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), sebuah sekolah untuk anak-anak tidak mampu.
"Say I Love You" juga mengangkat cerita siswa-siswa SPI. Dalam film itu, Verdi berperan sebagai Julianto Eka Putra alias Koh Jul sang pendiri sekolah gratis di Batu, Malang, Jawa Timur tersebut.
Verdi mengibaratkan kedua film itu, meski temanya beririsan, seperti "Spiderman" versi Sony dan Marvel yang berdiri sendiri dan bisa dinikmati tanpa harus menonton versi sebelumnya.
"Walau ini filmnya bertema mendidik, tapi ringan dan mudah ditelan. Ritmenya cepat dan upbeat," kata Verdi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
"Anak Garuda" terinspirasi dari kisah tujuh tokoh nyata alumni Sekolah SPI pada tahun-tahun awal berdiri.
Mereka adalah Yohana (diperankan oleh aktris Violla Georgie), Dilla (Rebecca Klopper), Robet (Ajil Ditto), Sheren (Rania Putrisari), Sayidah (Tissa Biani) dan Olfa (Clairine Clay) yang belajar berwirausaha setelah lulus sekolah di bawah bimbingan Koh Jul.
Setelah lulus, mereka mengelola divisi usaha sendiri yang omzetnya mencapai miliaran rupiah dan digunakan untuk mengelola Sekolah SPI.
Rumah produksi Butterfly Pictures adalah divisi usaha terbaru dari Sekolah SPI yang dikelola oleh alumni.
"Ini akan jadi film layar lebar pertama Butterfly Pictures, dan bukan terakhir, kami akan terus bikin film dengan nilai yang sama dengan wirausaha di SPI," lanjut Verdi.
Sutradara Faozan Rizal (Habibie-Ainun) dan penulis skenario Alim Sudio bekerja sama dalam menggarap "Anak Garuda".
Alim awalnya ragu karena enggan membuat film yang hanya mempromosikan serta menonjolkan sisi baik sekolah.
Namun pikirannya berubah ketika Julianto menyatakan hal yang sebaliknya. Dia dibebaskan untuk menulis hal-hal nyata, termasuk permasalahan dan kegagalan yang dihadapi sekolah tersebut.
"Waktu itu saya yakin ini sekolah yang benar, punya hati untuk bicara yang jujur," ujar Alim yang juga menulis skenario "Say I Love You".
Pengambilan gambar "Anak Garuda" berlangsung di Batu, Malang serta beberapa kota di Eropa.
Kisah ketujuh anak itu juga sudah diadaptasi dalam bentuk komik digital yang bisa dibaca di Line Webtoon sejak Mei 2019.
Sekolah Selamat Pagi Indonesia di Batu, Malang dibangun untuk memberi fasilitas bagi anak-anak tidak mampu. Para murid diarahkan untuk mengelola bisnis sendiri agar bisa berwirausaha setelah lulus.
Baca juga: "Say I Love You", perjuangan anak-anak tak mampu untuk mandiri
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019