"Sudah ada 265 startup yang dihasilkan sampai sekarang dengan tingkat keberhasilan 83 persen," kata Direktur KST IPB Rokhani Hasbullah dalam pertemuan dengan awak media yang difasilitasi Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta, Kamis.
Kegiatan inkubasi meliputi antara lain sosialisasi, rekrutmen dan pendampingan tenant baik secara di dalam maupun di luar kawasan.
KST IPB berperan dalam memfasilitasi pengembangan teknologi dan inovasi untuk menghasilkan startup dan penguatan sektor industri melalui penyediaan ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur fisik dan dukungan manajemen.
Bidang fokus yang dikembangkan KST IPB adalah pertanian tropika, pangan, biosains dan kelautan.
"Semoga melalui KST diharapkan akan tercipta ekosistem inovasi yang pada akhirnya dapat menumbuhkembangkan startup baru yang inovatif, mandiri dan berdaya saing," tuturnya.
Berdasarkan Perpres Nomor 106 Tahun 2017 tentang Kawasan Sains Teknologi, KST bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
KST IPB merancang dan mengimplementasikan Program Inkubasi Bisnis bagi tenant untuk periode 1-3 tahun dan Program Akselerasi Bisnis untuk mempercepat pengembangan bisnis tenant dan para pelaku usaha kecil dan menengah yang bekerja sama dengan KST IPB.
Program akselerasi bisnis merupakan upaya Kawasan Sains dan Teknologi (KST) IPB dalam meningkatkan layanan program pengembangan bisnis melalui training, coaching, mentoring dan business matching melalui kolaborasi mitra KST IPB.
Selain itu, para tenant dapat memanfaatkan fasilitas "pilot plant", desain center dan packaging house dalam melakukan peningkatan kapasitas produksi di dalam kawasan KST IPB.
Baca juga: IPB kembangkan inovasi pertanian "Science Techno Park"
Baca juga: IPB dirikan "Science Park", pusat tanaman hias
Baca juga: IPB diseminasikan mikroba dari Gunung Ciremai untuk pertanian
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019