Pada babak 16 besar di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Kamis, unggulan 10 ini menyerah kepada unggulan teratas asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong 17-21, 12-21.
Pada Japan Open bulan lalu Hafiz/Gloria mengalahkan pasangan China ini.
Dalam pertandingan tempo cepat ini, Indonesia sering kewalahan menghadapi serangan pasangan China.
Kalaupun mereka mampu meladeni reli panjang yang dilancarkan pasangan peringkat satu dunia itu, pengembaliannya kerap menyangkut net atau keluar lapangan.
Gloria mengatakan bahwa penampilan mereka pada babak 16 besar itu tidak sesuai harapannya yang menginginkan kembali menang seperti di Jepang.
"Belum memuaskan seperti ekspektasi, (inginnya) seperti di Jepang kemarin," ujarnya.
Baca juga: Ahsan/Hendra melaju ke perempat final
Ia menduga, setelah menelan kekalahan di Jepang, pasangan China juara Indonesia Open 2019 itu melakukan persiapan yang lebih baik menjelang Kejuaraan Dunia.
"Kelihatan sananya lebih siap karena sudah prepare setelah kembali dari Jepang. Untuk persiapan diri sendirinya mereka lebih siap," kata Gloria.
Ditanya tentang kesulitannya menghadapi pasangan tersebut, Hafiz mengatakan, bertanding melawan Zheng Si wei/Huang Ya Qiong tidak boleh lengah.
"Fokusnya tidak boleh kendor sedikit pun, kalau kendor sedikit poinnya cepat banget, bisa tiga empat poin langsung," kata Hafiz.
Gloria menambahkan, menghadapi ganda campuran nomor satu dunia itu tidak boleh melakukan kesalahan sendiri.
Kekalahan Hafiz/Gloria membuat Indonesia menyisakan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianto pada sektor ganda campuran. Mereka segera melakoni pertandingan 16 besar melawan Robin Tabeling/SElena Piek dari Belanda.
Baca juga: Sia-siakan peluang menang, Gregoria gagal ke perempat final
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019