Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar H Ikbal Ismail selaku PPIH Embarkasi Debarkasi Makassar di sela penerimaan jamaah haji Kloter 7 di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat menjelaskan, jamaah haji yang sudah tiba di Makassar, sebanyak 1.090 orang laki-laki dan 2.088 perempuan.
Sementara ada yang ditunda kepulangan karena sakit dan 70 persen yang mengalami sakit itu berusia lanjut.
Ia menjelaskan, kondisi jamaah lansia yang nota bene beresiko tinggi, mendapatkan perhatian khusus dari petugas kesehatan haji baik ketika masih berada di tanah air maupun saat berada di tanah suci Mekkah dan Madinah.
Sementara jamaah haji Kloter 7 yang berasal dari Maluku Utara tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar 03.56 Wita atau lebih lambat sekitar 60 menit dari jadwal yang telah ditetapkan.
Jamaah haji Kloter 7 asal Provinsi Maluku Utara ini berisi 454 orang jamaah haji termasuk petugas kloter yang berasal dari 4 Kab/Kota yakni Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Halmahera Timur dan Sula.
Kloter 7 Upg ini merupakan Kloter yang pertama jemaah hajinya berasal dari luar Provinsi Sulawesi Selatan setelah 6 Kloter sebelumnya semuanya berasal dari Sulsel.
Pada pidato sambutan Ikbal mewakili PPIH Debarkasi Makassar, meminta agar jamaah tetap menjaga ibadahnya serta dapat menjadi panutan di masyarakat setelah menyandang status sosial sebagai seorang haji atau hajjah.
"Perlihatkanlah contoh terbaik di lingkungan keluarga dan di tengah masyarakat, sehingga gelar hajinya betul betul memberikan manfaat di tengah umat," ujarnya.
Hal senada dikemukakan Gubernur Maluku Utara Abd Gani Kasuba yang mengatakan, jamaah selepas berhaji dan kembali ke lingkungannya hendaknya dapat menjaga tutur kata, sikap dan perilakunya, sehingga dapat menjadi contoh yang baik.
Pada Kloter 7 ini terdapat empat orang jamaah yang meninggal dunia yaitu tiga orang yang meninggal di Mekkah Arab Saudi dan satu orang meninggal di Embarkasi Makassar sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Adapun nama jamaah yang wafat semua dari Tidore Kepulauan adalah Suhaemi Kadir (59 Tahun), Fatma Thalib Arilaha (71 Tahun), Hasanuddin Yusuf (56 Tahun) dan Nur Hasan (79 Tahun).
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019