Pemerintah Inggris melalui Unit Perubahan Iklim membantu petani kopi di 12 kabupaten di Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan produksi.Data menunjukkan bahwa dulu Papua menghasilkan kopi dalam jumlah besar tetapi sudah berkurang sejak 2005.
Pemimpin program pertumbuhan ekonomi hijau untuk Papua dan Papua Barat, Antoni Torens di Distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan kopi memiliki potensi baik untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
"Sekarang kami fokus dua hal, pertama produksi harus ditingkatkan, petani harus dibujuk dan diyakinkan kembali ke kebun kopi karena ada manfaat," katanya.
Data menunjukkan bahwa dulu Papua menghasilkan kopi dalam jumlah besar tetapi sudah berkurang sejak 2005.
Baca juga: Petani kopi diserukan gabung dalam koperasi, tingkatkan daya saing
Selain memberikan semangat bagi petani untuk kembali berkebun, pihaknya juga menggandeng pembeli agar petani tidak kesulitan memasarkan hasil pertanian.
"Sering terjadi ketika diberikan semangat untuk mendongkrak produksi, tau-tau tidak ada pasar. Jadi fungsi program kami melengkapi rantai nilai dari hulu ke hilir, jadi dari kebun sampai ke kafe," katanya.
Apabila program itu berhasil, akan dilanjutkan hingga tujuh tahun.
"Unit Perubahan Iklim dari pemerintah Inggris yang membiayai program ini selama lima tahun, sampai 2022. Kalau dianggap berhasil oleh pemerintah daerah akan diperpanjang mungkin dua tahun lagi," katanya.
Baca juga: Petani di Malang dilatih produksi kerupuk kopi hingga masker kopi
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019