"Kenapa harus ke sana (Korea Selatan dan India), karena di dua negara ini ada kejuaraan level Asia dan dunia. Jadi mau ga mau kita harus ke sana," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi) Ketua Umum Krisna Bayu di Jakarta, Jumat.
Pada kejuaraan tersebut, salah satu olimpian Indonesia itu menjelaskan jika tim sambo Indonesia bakal berhadapan dengan atlet asal Eropa maupun Asia. Atlet dari negara di Asia Tenggara yang juga menjadi rival di SEA Games 2019 dipastikan akan turun.
"Ini adalah kesempatan untuk melihat perkembangan atlet selama menjalani latihan. Kita sangat membutuhkan lawan tanding," kata mantan atlet judo andalan Indonesia dimasanya itu.
Sesuai rencana, sembilan atlet yang saat ini menjalani pemusatan di Padepokan Judo Ciloto, Kabupaten Bogor akan bertolak menuju Korea Selatan, 1-11 September dan ke India, 11-16 September.
Dengan adanya uji coba ke luar negeri, Krisna Bayu berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantu pembiayaan mengingat apa yang dilakukan merupakan rangkaian persiapan menuju SEA Games 2019 akhir tahun nanti.
"Kami sangat berharap pemerintah melalui Kemenpora dapat membantu pembiayaan uji coba ke Korea Selatan dan India. Kalau untuk anggaran pelatnas sudah mau cair, tetapi kalau untuk uji coba belum ada kejelasan. Padahal waktu keberangkatan sudah dekat, 30 Agustus," kata Krisna Bayu menambahkan.
Terkait dengan kondisi atlet, Krisna Bayu menjelaskan jika perkembangan fisik atlet sudah mencapai 80 persen sedangkan teknik sudah 90 persen. Untuk teknik mendekati hari H ditargetkan mencapai 95 persen.
Sementara itu, Tim Monitoring dan Evaluasi Pelatnas yang dipimpin Staf Ahli Kemenpora Samsudin menampung apa yang menjadi keinginan tim sambo Indonesia dan pada dasarnya mendukung program yang telah disiapkan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019