Personel Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggiatkan sosialisasi pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kepada warga di daerah itu.Selain menimbulkan pencemaran dan mengancam kesehatan, pelaku pembakaran hutan atau lahan dapat dipidanakan
"Kebakaran lahan sudah sering terjadi pada musim kemarau saat ini, kami berharap warga semakin sadar dan bijak menyikapi untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran," kata Kepala Satuan Binmas Polres Bangka Barat Iptu Taufik Zulpikar di Mentok, Minggu.
Ia menjelaskan kebakaran hutan dan lahan yang luas bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia, selain menimbulkan kerugian materi.
"Asap yang ditimbulkan bisa menjadi penyebab sakit infeksi saluran pernafasan, pusing berat, susah bernafas, dan penyakit berbahaya lainnya," ujarnya.
Ia mengharapkan melalui berbagai pola sosialisasi dan penyuluhan yang terus dilakukan seluruh personel Satbinmas Polres Bangka Barat masyarakat semakin sadar bahaya karhutla dan mampu melakukan antisipasi serta penanggulangan bahaya tersebut.
Ia juga berharap, instansi terkait lainnya dan kelompok masyarakat ikut melakukan gerakan sosialisasi agar bencana tahunan tersebut bisa diantisipasi bersama.
"Personel kami ditugaskan untuk menggelar sosialisasi rutin dan dalam patroli keliling juga menyampaikan imbauan sejenis agar warga selalu waspada terhadap ancaman kebakaran," katanya.
Pola pencegahan yang bisa dilakukan oleh warga, antara lain tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak sembarangan membakar sampah atau dengan sengaja membakar hutan dan lahan untuk kepentingan apapun.
"Selain menimbulkan pencemaran dan mengancam kesehatan, pelaku pembakaran hutan atau lahan dapat dipidanakan," katanya.
Sosialisasi tidak hanya dilakukan di Mentok. Personel juga melaksanakan kegiatan itu secara masif hingga pelosok kampung dan masyarakat pesisir.
Baca juga: KLHK gencarkan sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar cegah karhutla
Baca juga: Sosialisasi pencegahan kebakaran hutan kembali digencarkan
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019