Wanti salah satu warga Sungailiat, Minggu mengatakan, untuk mendapatkan air bersih dari sumur yang menjadi sumber air harus menunggu lima sampai enam jam.
"Kami harus menunggu lima sampai enam jam untuk mendapatkan air bersih dari sumur karena kondisi sumur mengering," katanya.
Dia mengatakan, air bersih dari sumur akan lebih sulit didapatkan jika kondisi kemarau masih panjang.
"Kalau dua minggu sampai satu bulan ke depan belum juga turun hujan, kami lebih sulit mendapatkan air bersih," jelasnya.
Selain wanti, kekurangan air bersih juga dialami warga Sungailiat lainnya, Jana, dimana dirinya harus terpaksa membeli air bersih dari pedagang air.
"Semenjak musim kemarau ini, saya harus terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga karena sumur sudah tidak airnya dan belum ada saluran pipa PDAM," ujarnya.
Kekurangan air bersih juga dialami oleh masyarakat di RT 02 Nelayan II Sungailiat sehingga memaksa pihak Bhabinkamtibmas Polsek Sungailiat, menyalurkan bantuan 5.000 liter air bersih.
Kapolres Bangka, AKBP Aris Sulistyono melalui Kapolsek Sungailiat, AKP Dedy Setiawan melalui pesan singkatnya, Sabtu mengatakan, penyaluran bantuan 5.000 liter air bersih bagi warga di RT 02 Nelayan II karena warga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kegiatan penyaluran air bersih secara gratis dilakukan Bhabinkamtibmas bekerja sama dengan pihak kelurahan dan Babinsa dari Koramil Sungailiat," katanya.
Baca juga: Warga terdampak kekeringan di Padang mendapat bantuan air bersih
Baca juga: Warga Gorontalo Utara minta Pemda kirim air bersih
Baca juga: Warga Kampung Bugis dan Penyengat kesulitan air bersih
Pewarta: Kasmono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019