"Saya mengapresiasi pelaksanaan Festival Durian Bumi Khatulistiwa 2019 yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar. Untuk itu, kita akan mendorong masyarakat Kubu Raya untuk terus membudidayakan buah lokal, termasuk durian ini," kata Muda di Sungai Raya, Minggu.
Dia mengatakan festival durian yang dilaksanakan Pemprov Kalbar merupakan cara kreatif dalam menjaga, mengenalkan, dan mengembangkan potensi buah lokal khususnya durian. Karena, lanjutnya, perlunya promosi potensi pertanian Kalbar khususnya komoditas durian melalui berbagai ajang yang atraktif.
"Ekonomi kreatif itu banyak. Yang penting ajang yang punya nilai atraksi atau daya tarik, tidak terbatas hanya festival," kata Muda.
Muda menyatakan pemerintah daerah komitmen mendorong dan memfasilitasi ide-ide kreatif masyarakat. Ia menyarankan ke depan upaya promosi potensi durian lokal dapat digandeng dengan momen-momen budaya.
Momen potensial yang menurutnya dapat merangsang minat publik untuk hadir. Bahkan, dirinya mengusulkan promosi durian berupa festival dan semacamnya dilakukan langsung di kebun-kebun durian milik warga.
"Karena beda makan di kebun dengan makan di kota, suasana batinnya lebih beda. Jadi sekarang ini harus diperbanyak inisiatif dan kreativitas untuk menciptakan event-event yang pada akhirnya juga akan dapat membuat harga durian lokal pun ikut terangkat," tuturnya.
Muda mengatakan festival durian yang digelar Pemprov Kalbar menjadi stimulan bagi daerah dalam meningkatkan komitmen menjaga kawasan. Ia mencontohkan kawasan Sungai Raya Dalam, dimana dulu dikenal sebagai salah satu penghasil langsat, durian, dan manggis.
"Namun pesatnya pembangunan membuat lahan-lahan perkebunan jadi tergerus. Makanya kita harus menjaga kawasan, sehingga nanti rencana detail tata ruang atau RDTR-nya harus kita kawal termasuk tata ruang desa," katanya.
Karena itu, Muda menyebut pemerintah daerah fokus menjaga sejumlah sentra penghasil durian di Kubu Raya. Seperti di sejumlah lokasi di Sungai Kakap. Beberapa kawasan dikembangkan menjadi kawasan wisata hortikultura seperti langsat dan durian.
"Jadi kawasannya harus kawasan wisata untuk mengembangkan seperti itu, karena peluangnya besar. Pontianak kan sebagai sentra penjualan dan kalau ada event bagus harga akan baik," kata Muda.
Baca juga: Jangan bilang durian terbaik dan terenak, sebelum ikuti kontes ini
Baca juga: Festival durian digelar warga Pulau Sebatik, perbatasan RI-Malaysia
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019