"Pertumbuhan jumlah investor di pasar modal cukup signifikan, yang artinya menunjukkan bahwa literasi pasar modal juga meningkat di tengah masyarakat," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Selasa.
Ia mengatakan dengan banyaknya masyarakat menjadi investor perusahaan yang bertindak sebagai emiten menjadi salah satu betuk kepedulian dalam membangun sektor usaha yang ada Indonesia.
Berdasarkan data, dikatakannya, sejak tahun 2016 hingga saat ini jumlah investor pasar modal di Soloraya terus mengalami kenaikan. Menurut dia, pada tahun 2017 jumlah investor tumbuh sebesar 7,52 persen.
Sedangkan pada tahun 2018 jumlah investor tumbuh sebesar 32,05 persen dan per bulan Juli 2019 tumbuh sebesar 15,07 persen.
"Dari data kami sampai dengan bulan Juli 2019 jumlah investor di Soloraya dan sekitarnya sebanyak 28.621 investor. Ada penambahan sebanyak 650 nasabah dibandingkan akhir tahun lalu," katanya.
Ia mengatakan khusus jumlah investor di Kota Solo hingga bulan Maret 2019 sebanyak 8.439 investor. Sedangkan jumlah investor saham di Jawa Tengah sebanyak 89.107 nasabah.
Sementara itu, untuk terus meningkatkan jumlah investor di Soloraya, pihaknya secara terjadwal membuka kelas pasar modal yang dapat diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat.
"Kami juga aktif mengunjungi beberapa sekolah dan universitas untuk makin memperkenalkan literasi pasar modal. Pada prinsipnya hadirnya investor ini tentu akan mendorong perekonomian menjadi lebih baik sehat. Investor saham juga diperlukan untuk membuat sektor pasar modal bergerak lebih baik lagi," katanya.
Baca juga: Minat investasi di pasar modal masih rendah, ini alasannya
Baca juga: Tambah 2.087 investor, transaksi saham Sumbar capai Rp2,1 triliun
Baca juga: Bank Jatim gandeng bank kustodi bidik kemudahan investasi pasar modal
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019