Rombongan Panglima TNI bersama Kapolri bersama para asisten panglima serta Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa disambut tarian adat Wor dan pengalungan tas adat dilakukan Koordinator Lembaga Musyawarah Adat Teluk Saereri David Rumansara.
Panglima TNI dan Kapolri dengan masyarakat adat digelar tertutup untuk wartawan berlangsung di ruang VIP Room Base Ops Lanud Manuhua Biak.
Baca juga: Masalah Papua tak perlu campur tangan asing
Baca juga: Pakar ingatkan akses internet juga bisa untuk jaga perdamaian di Papua
Baca juga: Dewan Adat Doreri ajak seluruh etnis bangun Papua Barat
"Saya datang untuk dialog tatap muka dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk memberikan masukan terhadap aksi rasisme mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang serta situasi kamtibmas di Biak Supiori," ungkap Kepala Suku Supiori Mananwir Stev Sarakan sebelum dialog, Selasa.
Melalui hasil dialog, dia berharap, dapat memberikan informasi dan jaminan keamanan di Papua dalam rangka kesinambungan program pembangunan di Biak dan Supiori.
Ikut mendampingi Panglima TNI dan Kapolri, di antaranya Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf A. Rodja, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, pati Mabes Polri Irjen Pol. Paulus Waterpauw, Pangkoopsau III Marsda TNI Andyawan Martono P., Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, dan Bupati Supiori Jules F. Warikar, Danlanud Manuhua Marsma TNI Daan Sulfi, dan Pangkosek IV Hanudnas.
Hingga pukul 13.15 WIT dialog tatap muka Panglima TNI dan Kapolri dengan masyarakat adat Papua di Biak masih berlangsung dengan pengamanan ekstraketat dari personel Densus 88 Mabes Polri dan Prajurit Raider 753/Avt, Brimob, dan Paskhas TNI AU, serta Polisi Militer TNI.
Pewarta: Muhsidin
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019