Yang Hengjun, mantan diplomat China yang beralih menjadi jurnalis sekaligus blogger daring, ditahan di kota Guangzhou saat menunggu pemindahannya ke Shanghai, setelah bertolak dari New York. Ia kemudian dipindahkan ke ibu kota Beijing.
"Dr Yang ditahan di Beijing dalam kondisi sulit tanpa tuduhan selama lebih dari tujuh bulan," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dalam satu pernyataan, menambahkan Yang resmi ditahan dengan tuduhan mata-mata Jumat lalu.
Spionase dapat berujung vonis mati di China.
Penangkapan pria bernama lengkap Yang Jun, 53, berlangsung saat Beijing berjuang menahan aksi protes antipemerintah di Hong Kong, kota semi otonomi China.
Tidak ada tanggapan langsung dari Kementerian Luar Negeri China, sama seperti halnya kedutaan besar China di Canberra.
Pria kelahiran China tersebut tidak diberi akses ke keluarga maupun ke pengacaranya sejak ditahan oleh Otoritas China. Namun sejumlah pejabat kedutaan besar Australia sudah mengunjungi Yang tujuh kali sejak Januari, menurut pemerintah.
Pengacara Yang, Robert Stary, tak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengacara penulis Australia tuduh China hadang akses ke klien
Baca juga: China dituduh gunakan chip mata-mata awasi perusahaan AS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019