Direktur Utama LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat mengatakan perpaduan media tradisional dengan media baru tidak dapat dihindarkan di tengah derasnya arus informasi di sosial media dan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini.
"Media sudah berubah, saat ini ada perpaduan media tradisional yang tetap memperhatikan aspek media baru," kata Meidyatama seusai menghadiri sharing session bertajuk "Peran LKBN ANTARA Ke Depan", dalam Rakernas LKBN ANTARA 2019, di Wisma ANTARA, Jakarta, Selasa.
Pria yang akrab disapa Dimas itu menilai derasnya arus informasi yang ada pada sosial media selaku media baru, sejatinya merupakan sebuah hal yang baik.
Menurutnya, semakin terbuka arus informasi, maka akan semakin banyak bahan pikiran dan pengetahuan yang dapat didiskusikan.
Di sisi lain derasnya arus informasi akan membuat publik semakin arif.
Persoalannya, kata dia, kualitas informasi yang tersaji di sosial media itu tidak sepenuhnya dapat dipercaya kebenarannya.
Oleh karena itu, Dimas mengatakan LKBN ANTARA saat ini terus bertransformasi menghadapi tantangan perkembangan sosial media dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kredibilitas serta integritas jurnalisme yang kuat.
"Prinsip-prinsip kredibilitas dan integritas jurnalisme itu menjadi landasan ANTARA selama ini," kata Dimas.
Dia mengatakan salah satu perubahan yang terjadi adalah bagaimana sebuah redaksi yang dulu dibesarkan secara tertutup, kini harus mau dan mampu menerima serta mengikuti perkembangan yang terjadi di luar.
"Sekarang redaksi harus mengikuti perkembangan sosial media. Itu lah perubahan yang terjadi," kata Dimas.
Dalam sharing session itu turut hadir para praktisi media senior, seperti Direktur Utama Metro TV Suryopratomo, Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arief Budisusilo, Politisi dan praktisi media Putra Nababan serta Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi.
Senada dengan Dimas, seluruh praktisi media yang hadir menekankan pentingnya media mainstream mengikuti perkembangan teknologi informasi seperti sosial media, dalam menyuguhkan informasi, namun dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip jurnalisme.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019