Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang saat ditemui, Selasa menjelaskan, pembangunan bendungan di wilayah Kecamatan Sepaku dibagi dalam tiga tahap.
Tahap pertama pembangunan Bendungan Sepaku tersebut menurut dia, dilaksanakan pada 2020. di mana Badan wilayah sungai Kementerian PUPR mengalokasikan dana lebih kurang Rp130 miliar untuk lahan dan konstruksi bendungan.
"Anggaran yang dialokasikan pembangunan Bendungan Sepaku tahap pertama pada 2020 sekitar Rp80 miliar untuk pembebasan lahan, dan untuk konstruksi sekitar Rp50 miliar," kata Nicko Herlambang.
Kemudian pembangunan Bendungan Sepaku tahap kedua pada 2021 lanjut ia, disiapkan anggaran untuk pembebasan lahan lebih kurang Rp270 miliar dan Rp150 miliar untuk konstruksi, tahap pembangunan ketiga pada 2022 dianggarkan sekitar Rp150 miliar untuk konstruksi.
Tahapan pembangunan Bendungan Sepaku seluas 400 hektare yang memiliki daya tampung 11,6 juta meter kubik, dengan debit air di aliran sungai mencapai 2,4 meter kubik per detik tersebut akan dimulai pada 2020 hingga 2022.
Sedikitnya sejumlah wilayah di Kecamatan Sepaku yakni, Desa Tengin Baru, Semoi II dan Semoi III, Wonosari dan Desa Argomulyo masuk dalam proyek pembangunan bendungan untuk penyediaan air bersih tersebut.
Kapasitas daya tampung bendungan yang cukup besar itu jelas Nicko Herlambang, dapat memenuhi kebutuhan air warga Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan.
Pembangunan bendungan di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut tambahnya, sekaligus persiapan pemindahan ibu kota negara Indonesia, ke wilayah Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo telah mengumumkan, bahwa ibu kota negara akan pindah yakni sebagian di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin.
Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang berdekatan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara yakni, Desa Semoi II dan Semoi III di wilayah Kecamatan Sepaku.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019