Kementerian Perindustrian gencar memacu peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM), termasuk dalam upaya peningkatan inovasi dan kreasi desain produk, yang salah satunya diwujudkan dengan menggelar Indonesia Good Design Selection (IGDS) Award 2019.Hingga saat ini, sudah empat kota yang kami kunjungi, yakni Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Bali. Nantinya juga digelar di Jakarta
IGDS Award 2019 merupakan ajang pemberian penghargaan tertinggi dalam bidang desain industri dan desain produk di Tanah Air.
“Penyelenggaraan IGDS bertujuan mengapresiasi para perusahaan, pelaku industri maupun desainer yang telah berkontribusi dalam peningkatan kualitas produk industri nasional," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenperin sebut telah siapkan strategi pengembangan IKM 2020
Selain itu untuk turut meningkatkan nilai kompetitif produk dari inovasi desain produk yang telah mereka lakukan.
Guna mengenalkan gelaran IGDS Award 2019 tersebut, Kemenperin sedang melakukan kegiatan sosialisasi di beberapa daerah.
“Hingga saat ini, sudah empat kota yang kami kunjungi, yakni Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Bali. Nantinya juga digelar di Jakarta,” sebutnya.
Acara sosialisasi yang bertajuk Indonesian Design Goes Global tersebut dikemas dengan konsep milenial dan sesi diskusi santai.
Baca juga: IKM diajak manfaatkan Asian Games, berpromosi dan perluas peluang ekspor
Gati menjelaskan alasan Bali dipilih sebagai salah satu kota yang disambangi adalah karena melihat potensi Pulau Dewata yang dipenuhi oleh insan kreatif dengan berbagai produknya yang bernilai seni tinggi.
Menurut dia, upaya mendorong daya saing sektor industri kreatif, diyakini memberikan efek yang luas.
Selain meningkatkan jumlah wirausaha baru, diharapkan juga akan berperan penting dalam meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
“Minat generasi muda di Bali dalam berwirausaha cukup berkontribusi besar hingga 12,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau berada di posisi kedua tertinggi di Indonesia setelah Yogyakarta sebesar 16,12 persen,” ungkap Gati.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, hingga Agustus 2018, jumlah IKM di Bali mencapai 15.134 unit usaha. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding 2017 sebanyak 14.922 unit usaha.
“Melihat data tersebut, artinya terjadi pertumbuhan sebesar 17 persen dari tahun 2016 yang hanya 12.730 unit. Pada 2017, keberadaan IKM di Bali mampu menyerap tenaga kerja melampaui 104 ribu orang,” paparnya.
Baca juga: Kemenperin berdayakan IKM dari pinggiran Indonesia
Pengembangan IKM di Bali dinilai masih prospektif, karena berbagai produknya berpotensi tinggi menembus pasar ekspor.
Namun, masih perlu pembenahan lainnya, termasuk sistem manajemen mutu, sistem manajemen keamanan pangan, GMP, dan good packaging yang memenuhi standar.
Baca juga: IKM diminta lestarikan produk berbasis kearifan lokal
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019