Pemerintah menyerap dana Rp17,3 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dengan total penawaran masuk Rp29,1 triliun.Lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.
Untuk seri SPN03191128, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,7025 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 28 November 2019 ini mencapai Rp4,2 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,75 persen.
Untuk seri SPN12200508, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,8322 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 Mei 2020 ini mencapai Rp4,78 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,94 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,76989 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp6,92 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,00 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,33999 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp9,52 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,27 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,47 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,68234 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp1,78 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,83938 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp0,83 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,82 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,91 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,04756 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,06 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,15 persen.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (13/8), pemerintah menyerap dana sebesar Rp15 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp26,5 triliun.
Baca juga: Lelang SUN serap Rp15 triliun
Baca juga: Pemerintah serap Rp21,45 triliun dari lelang SUN
Baca juga: Untuk pembiayaan sebagian APBN, lelang SUN serap Rp22,05 triliun
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019