"Kita akan terus melakukan langkah-langkah baik dialog dan penegakan hukum seperti di Surabaya, Manokwari dan Timika yang dilakukan secara berimbang.
Selain itu Gubernur Papua Barat juga sudah melakukan langkah-langkah yang menyejukkan, apalagi Gubernur Jawa Timur Khofifah sudah menyampaikan pernyataan maaf dan menyatakan kata-kata yang tidak pantas itu bukan mewakili masyarakat Jatim,” kata Kapolri kepada wartawan seusai melakukan pertemuan dengan TNI-Polri di Jayapura, Selasa.
Dikatakan, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyampaikan permintaan maaf dan selakuk Kapolri memberikan jaminan kepada mahasiswa Papua atau OAP yang tinggal diluar Papua diberi jaminan keamanan namun namanya juga merantau sama seperti masyarakat yang merantau ke Papua harus beradaptasi dengan masyarakat setempat dan saling menghargai dan menghormati seperti halnya masyarakat lainnya yang harus menghormati dan beradaptasi dengan warga di sekitarnya, harap Kapolri serta mengajak agar saling menghargai dan saling menghormati.
Bupati Biak dalam pertemuan di Biak, Selasa (27/8) berkomitmen dengan tokoh tokoh untuk menjaga keamanan di Biak, demikian juga Gubernur Lukas Enembe saat bertemu di istana negara di Jakarta.
“Semoga dengan kehadiran kami di sini hubungan TNI-Polri makin solid. Demikian pula hubungan dengan masyarakat semakin baik agar pembangunan yang sedang digalakkan bisa tetap berjalan,” harap Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Kapolri dan Panglima TNI sebelum berkunjung ke Jayapura terlebih dahulu ke Biak dan Rabu (28/8) dijadwalkan ke Timika.
Baca juga: Kapolda: situasi kamtibmas di Papua aman dan kondusif
Baca juga: TNI siapkan pasukan cadangan pulihkan kamtibmas Kota Timika
Baca juga: Humas Polda: Situasi Papua aman dan kondusif
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019