Keduanya tiba bersama jamaah Kloter 13 Embarkasi Makassar (UPG 13) asal Provinsi Maluku dengan pesawat Garuda Nomor Penerbangan GA.1213 dan mendarat pukul 06.47 Wita.
Sesaat setelah mendarat, keduanya didorong menggunakan kursi roda dan Kakek Mahmud Sopamena dievakuasi bersama dua haji lainnya dengan mobil ambulans ke Poliklinik Kesehatan Asrama Haji untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Tradisi ganti nama setelah berhaji dinilai tak ada salahnya
Sementara nenek Kalsum naik bus bersama jamaah lainnya menuju Aula Penerimaan Jamaah Haji sehingga pasangan ini pun terpisah sebentar.
Mendapati sang istri tidak di sampingnya, Kakek Mahmud sempat protes dan mengomel serta memperlihatkan mimik wajah marah. Dia hanya mau disuapi makan oleh istrinya, tidak mau jika pekerjaan itu dilakukan tenaga medis.
Nenek Kalsum akhirnya dipanggil dan benar, Kakek Sopamena langsung tenang, ceria, dan mau makan. Sembari mengunyah makanan, dia minta agar jangan ditinggalkan jauh-jauh lagi oleh istrinya.
Pemandangan romantis ini sontak membuat para tenaga medis tersenyum. "Mantap Oii, memang pasangan sehidup semati," kata salah satu tenaga medis perempuan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar.
"Ternyata masih ada cinta sejati di dunia ini," ujar lainnya.
Sejumlah pejabat Provinsi Maluku bersama Kabag TU Kanwil Kemenag Maluku tampak menjenguk keduanya di Poliklinik Haji. Kakek Sopamena terus menggenggam tangan Nenek Kalsum, seakan takut dan khawatir istrinya pergi dan meninggalkannya.
Jemaah Haji Kloter 13 UPG yang berisi 453 orang asal Maluku ini, sementara diistirahatkan dulu sehari di Asrama Haji Sudiang Makassar untuk selanjutnya akan diterbangkan ke Ambon esok harinya.
Baca juga: Indonesia desak Arab Saudi percepat renovasi kawasan Mina
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019