Boleh dibilang Argentina hanya tinggal mencari pendamping siapa di antara Korea Selatan, Rusia dan Nigeria yang akan menemani mereka hijrah ke Foshan untuk mengikuti putaran kedua.
Baca juga: Generasi emas inspirasi Argentina songsong Piala Dunia FIBA
Dari segi peringkat dunia FIBA misalnya, Argentina bercokol di urutan kelima di atas tim-tim Grup B lainnya yakni Rusia (10), Korsel (32) dan Nigeria (33).
Dari aspek rekam jejak, Argentina jadi satu-satunya tim Grup B yang pernah merasakan gelar juara Piala Dunia FIBA pada 1950 sekaligus menyabet medali emas olimpiade musim panas.
Argentina juga baru saja menggondol emas dari Pekan Olahraga Pan Amerika XVIII 2019 di Lima, Peru, pada tengah bulan lalu, sebagai bagian dari rangkaian pemanasan mereka. Kemudian Argentina juga bakal diperkuat patron mereka, Luis Scola, yang akan menjalani penampilan edisi kelima Piala Dunia FIBA.
Boleh jadi, 2019 merupakan edisi pemungkas pemain berusia 39 tahun itu, sehingga tentu saja dukungan deretan sarat pengalaman lain seperti Nicolas Brussino, Luca Vildoza dan Gabriel Deck serta pelatih kepala Sergio Hernandez akan berusaha membantu Scola melangkah sejauh mungkin di China.
Baca juga: Termuda di timnas Korsel, Heo Hoon termotivasi unjuk kebolehan
Segala skenario ideal bagi El Alma Argentina itu tentu tidak akan dibiarkan berlangsung mulus oleh tim-tim Grup B lain. Korsel misalnya, datang tiba membawa pemain naturalisasi asal Amerika Serikat Daniel Ratliffe atau kini lebih suka dipanggil Ra Gun-ah.
Gun-ah menjelma jadi salah satu poros kekuatan anyar Korsel baik itu saat tampil di Asian Games 2018 maupun dalam rangkaian kualifikasi menuju China.
Sorotan lainnya juga diarahkan kepada Josh Okogie yang berkesempatan untuk membela tanah kelahirannya, Nigeria, setelah sempat berseragam Amerika Serikat di tingkat U-19.
Okogie dan kawan-kawan tentu akan berjibaku agar Nigeria bisa melampaui capaian terbaik wakil Afrika, Mesir, yang jadi peringkat kelima dalam edisi 1950.
Baca juga: Jepang, Lithuania, Nigeria dan Venezuela umumkan roster akhir
Sementara itu di kubu Argentina juga ada nama lain yang bakal menjadi pusat perhatian yakni Facundo Campazzo yang dalam dua musim terakhir menjadi tulang punggung Real Madrid baik di kompetisi domestik Spanyol maupun Eropa.
Campazzo diharapkan bisa tampil optimal ketika Argentina menghadapi Rusia, sebab sejarah mencatat pemenang empat dari lima pertemuan kedua tim di level Piala Dunia FIBA maupun olimpiade selalu berakhir menempati podium jawara.
Baca juga: Fakta Piala Dunia FIBA 2019, format baru hingga debut Ceko-Montenegro
Berikut profil singkat tim-tim Grup B:
Argentina
Penampilan sebelumnya: 13 kali (1950, 1959, 1963, 1967, 1974, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014)
Prestasi terbaik Piala Dunia FIBA: juara 1950
Prestasi turnamen lain: Medali emas Olimpiade 2004; 2 kali juara Piala FIBA Amerika
Catatan kualifikasi: 9-3, runner-up Grup E Zona Amerika
Roster:
Agustin Caffaro (forward), Facundo Campazzo (guard), Gabriel Deck (forward), Marcos Delia (center), Maximo Fjellerup (guard), Nicolas Brussino (guard), Nicolas Larpovittola (guard), Lucio Redivo (guard), Luis Scola (forward), Luca Vildoza (guard), Patricio Garino (forward), Tayavek Gallizzi (forward)
Pelatih kepala: Sergio Hernandez
Korea Selatan
Penampilan sebelumnya: 7 kali (1970, 1978, 1986, 1990, 1994, 1998, 2014)
Prestasi tebaik Piala Dunia FIBA: urutan ke-11 1970
Prestasi turnamen lain: 2 kali juara Piala FIBA Asia; 3 medali emas Asian Games
Catatan kualifikasi: 10-2, runner-up Grup E Zona Asia-Oseania
Roster:
Choi Jun-yong (forward), Heo Hoon (guard), Jung Hyo-geun (forward), Kang Sang-jae (center), Kim Jong-kyu (center), Kim Sun-hyung (guard), Lee Dae-sung (guard), Lee Jung-hyun (forward), Lee Seoung-hyun (forward), Park Chan-hee (guard), Ra Gun-ah/Ricardo Ratliffe (center), Yang Hee-jong (forward)
Pelatih kepala: Kim Sang-Shik
Nigeria
Penampilan sebelumnya: 2 kali (1998, 2006)
Prestasi terbaik Piala Dunia FIBA: urutan ke-13 1998
Prestasi turnamen lain: juara Piala FIBA Afrika 2015
Catatan kualifikasi: 10-2, juara Grup F Zona Afrika
Roster:
Al Farouq Aminu (forward), Ben Uzoh (guard), Chimezie Metu (forward), Ekpe Udoh (forward/center), Ike Diogu (forward/center), Ike Iroegbu (guard), Jordan Nwora (forward), Josh Okogie (guard), Micheal Eric (forward/center), Stanley Okoye (guard/forward), Vincent Nwaiwu (guard), Zanna Talib (forward/center)
Pelatih kepala: Alex Nwora
Rusia
Penampilan sebelumnya: 4 kali (1994, 1998, 2002, 2010)
Prestasi terbaik Piala Dunia FIBA: runner-up 1994 dan 1998
Prestasi turnamen lain: juara Piala FIBA Eropa 2007; medali perunggu Olimpiade 2012
Catatan kualifikasi: 8-4, runner-up Grup K Zona Eropa
Roster:
Andrei Sopin (guard), Andrey Vorontsevich (forward), Andrey Zubkov (forward), Evgenii Baburin (guard), Evgeny Valiev (forward), Grigory Motovilov (guard), Mikhail Kulagin (guard), Nikita Kurbanov (forward), Semen Antonov (forward), Sergey Karasev (guard), Vitaly Fridzon (guard), Vladimir Ivlev (center)
Pelatih kepala: Sergei Bazarevich
Jadwal pertandingan penyisihan Grup B:
31 Agustus 2019 - Rusia vs Nigeria
31 Agustus 2019 - Argentina vs Korea Selatan
2 September 2019 - Nigeria vs Argentina
2 September 2019 - Korea Selatan vs Rusia
4 September 2019 - Korea Selatan vs Nigeria
4 September 2019 - Rusia vs Argentina
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019