• Beranda
  • Berita
  • KPK sapa warga Jember untuk dorong perilaku antikorupsi

KPK sapa warga Jember untuk dorong perilaku antikorupsi

29 Agustus 2019 22:09 WIB
KPK sapa warga Jember untuk dorong perilaku antikorupsi
Pimpinan KPK Saut Sitomorang (dua dari kanan) didampingi Bupati Jember Faida (dua dari kiri) menggelar jumpa pers kedatangan bus KPK "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" di pendapa Wahyawibawagraha Jember, Kamis (29/9) sore. (Zumrotun Solichah)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menyapa warga Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk mendorong perilaku antikorupsi di kalangan anak-anak hingga dewasa melalui roadshow bus "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" yang dipusatkan di pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember pada 30 Agustus hingga 1 September 2019.

"Kegiatan bus jelajah negeri antikorupsi itu dikaitkan dalam rangka program KPK dalam penceganan yang dilakukan di seluruh Indonesia, namun hingga kini masih 19 daerah di Jawa Timur dan Bali yang dikunjungi," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konferensi pers dengan media di pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Kamis sore.

Menurutnya program tersebut merupakan program besar pencegahan korupsi melalui edukasi dan kampanye antikorupsi karena selama ini KPK identik dengan operasi tangkap tangan (OTT), padahal tugas KPK tidak hanya melakukan penindakan terhadap penyelenggara negara yang melakukan tindak pidana korupsi.

"Kegiatan roadshow bus KPK itu akan menyasar banyak pihak mulai dari anak-anak usia dini, pelajar, mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN), legislatif, dan lembaga yudikatif," tuturnya.

Baca juga: KPK sosialisasi pencegahan korupsi bagi dunia usaha di NTT

Baca juga: KPK: Peningkatan penerimaan pendapatan daerah akan cegah korupsi

Baca juga: KPK tertibkan aset Pemprov Papua Barat


Ia mengatakan Kabupaten Jember dipilih sebagai salah satu daerah yang dikunjungi bus KPK karena ada beberapa kriteria untuk menentukan daerah mana saja yang dikunjungi bus jelajah negeri antikorupsi tersebut di antaranya menjaga orang-orang baik di daerah bisa tetap menjadi baik.

"Sebenarnya kedatangan bus KPK di daerah hanya sebagai simbol saja karena tugas supervisi, koordinasi, monitoring, dan pencegahan sudah dilakukan serentak di seluruh Indonesia melalui koordinator wilayah," katanya.

Kegiatan roadshow KPK, lanjut dia, sekaligus menjadi supervisi KPK yakni apakah di daerah-daerah sudah melakukan rekomendasi yang didorong oleh lembaga antirasuah itu karena ada delapan area intervensi KPK.

"Delapan area intervensi KPK itu yakni perencanaan dan penganggaran APBD, pelayanan terpadu satu pintu, pengadaan barang dan jasa, kapabilitas APIP, manajemen ASN, optimalisasi pendapatan daerah, juga manajemen aset daerah, dan tata kelola dana desa, sehingga kami sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi itu," ujarnya.

Ia berharap daerah-daerah yang dikunjungi bus KPK bisa menjadi juara dalam upaya pemberantasan korupsi, sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dan kunjungan bus KPK ke daerah tidak ada kaitannya dengan banyaknya pengaduan kasus korupsi di daerah setempat.

Sementara Bupati Jember Faida menyambut gembira kedatangan KPK di Jember karena tidak semua daerah dikunjungi dan Jember dinilai beruntung dapat kesempatan dikunjungi roadshow jelajah negeri bangun antikorupsi tersebut dengan beragam kegiatan.

"Kedatangan KPK tentunya harus dimanfaatkan bersama oleh masyarakat Jember, sehingga masyarakat bisa bersentuhan dengan edukasi antikorupsi karena tugas pencegahan korupsi itu bukan hanya orang dewasa, namun juga anak-anak," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019